Sejarah Baru, Indonesia Ekspor Kapal Perang

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 19 Januari 2016 12:26
Sejarah Baru, Indonesia Ekspor Kapal Perang
Kapal perang yang dibuat diklaim sebagai apal canggih karya anak bangsa

Dream - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia mengekspor kapal perang ke luar negeri. Kapal Perusahaan Kawal Rudal (PKR) ini merupakan produksi PT PAL Indonesia bekerjasama dengan DSNS dari Belanda.

" Orang Indonesia skill-nya sangat bagus sekali. Kemampuan membangun, kemampuan dalam teknikal skill lumayan bagus. Tapi kita perlu kerjasama teknologi, kerjasama manajemen lagi," ujar Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengutip laman maritim.go.id.

PT PAL diketahui meluncurkan kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan dari Kementerian Pertahanan Filipina. Sedangkan satu lagi merupakan kapal PKR yang dipesan Kementerian Pertahanan RI.

Peluncuran kapal perang ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi PAL. Alasannya, PKR merupakan kapal perang canggih kelas frigate yang dibangun bekerjasama oleh DSNS, Belanda. Pembuatannya melalui transfer of technology.

Sedangkan kapal SSV yang merupakan hasil karya mandiri anak bangsa, nantinya akan menjadi kapal perang pertama yang diekspor oleh Indonesia.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah menjelaskan, kapal PKR merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI.

Kapal ini adalah kapal perang canggih kelas Frigate yang dibangun PT PAL, dengan kerja sama perusahaan kapal DSNS Belanda melalui transfer teknologi.

Sedangkan kapal SSV, lanjut Firmansyah merupakan kapal canggih karya anak bangsa pesanan Kementerian Pertahanan Filipina.

" Kapal ini menjadi kapal perang perdana yang berhasil diekspor Indonesia," kata Firmansyah. (Ism) 

1 dari 1 halaman

Spesifikasi Kapal Perang Buatan RI

Spesifikasi Kapal Perang Buatan RI © Dream

Kapal PKR merupakan kapal perang canggih jenis Frigate Class yang memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,2 meter, kecepatan 28 knot, dapat berlayar sampai 5000 nm pada 14 knot dan ketahanan berlayar 20 hari.

Pembangunan PKR menggunakan pendekatan modular yang terdiri dari 6 modul dibangun di galangan PT PAL Indonesia. Sedangkan 2 modul lainnya dibangun dan diuji sepenuhnya di galangan Damen Vlissingen-Belanda.

Selanjutnya, seluruh badan kapal diintegrasikan seluruhnya oleh PAL. Dengan pendekatan modular dapat memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar, lebih hemat biaya dan memungkinkan untuk membangun kapal di berbagai lokasi di seluruh dunia.

Sedangkan SSV merupakan pengembangan dari kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD) yang didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, kecepatan maksimal 16 knot dengan ketahanan berlayar 30 hari.

Kesuksesan ini merupakan kerjasama dengan galangan kapal DSME-Korea yang juga melalui transfer of tekhnologi dengan memenangkan tender internasional pembangunan SSV.

Beri Komentar