Masih Ada Perusahaan Yang Membuka Lowongan Pekerjaan Selama Pandemi. (Foto: Shutterstock)
Dream – Meskipun banyak karyawan dirumahkan karena pandemi Covid-19, lapangan pekerjaan ternyata masih tetap terbuka. Perusahaan-perusahaan tetap merekrut karyawan baru selama enam bulan ke depan.
“ Masih ada perusahaan yang mencari karyawan dan peluang (mendapatkan pekerjaan) itu masih ada,” kata Country Manager Jobstreet, Faridah Lim, dalam konferensi pers virtual “ Membantu Pekerja dan Perusahaan di Indonesia Bangkit Kembali,” Rabu 7 Oktober 2020.
Lalu, ada 56 persen perusahaan yang tidak terpengaruh dengan Covid-19. Mereka mempekerjakan karyawan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan internal.
Dia mengatakan, ada 10 pekerjaan yang tetap dibutuhkan perusahaan selama enam bulan ke depan. Rinciannya adalah sales/customer service, admin&HR, akuntansi, insinyur, IT, marketing, manufacturing, manajemen, transportasi dan logistik, serta perbankan dan finansial.
“ Ada lima industri utama yang masih merekrut selama pandemi Covid-19,” kata Faridah.
Kelima industri ini adalah manufaktur/produksi, general trading dan grosir, perbankan/layanan keuangan, ritel/merchandise, serta komputer/IT.
Dalam perekrutan, ada 32 persen perusahaan cenderung akan merekrut pencari kerja yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Tujuannya agar pencari kerja bisa langsung bekerja dan perusahaan tak perlu menunggu lama-lama untuk mendapatkan karyawan baru.
Dream – Pandemi Covid-19 memukul sebagian besar pekerja di Indonesia. Ada 35 persen pekerja yang diberhentikan secara permanen dan 19 persen diberhentikan sementara atau dirumahkan.
“ Valid terjadi pemutusan hubungan kerja,” kata Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim, dalam konferensi pers virtual “ Membantu Pekerja dan Perusahaan di Indonesia Bangkit Kembali,” Rabu 7 Oktober 2020.
Faridah mengatakan, angka ini berasal dari survei Jobstreet kepada 5 ribuan responden. Tercatat pekerja yang paling terdampak adalah mereka yang berada di sektor hospitality 85 persen, pariwista 82 persen, dan garmen 71 persen.
Ada juga 69 persen karyawan di sektor makanan dan minuman serta 64 persen di bangunan/konstruksi yang turut menelan pil pahit pandemi.
Menurut catatan Jobstreet, karyawan yang terimbas pandemi corona ini adalah karyawan tidak bekerja full time (67 persen). Kemudian, 74 persen karyawan bergaji di bawah Rp2,5 juta, 69 persen pegawai gaji Rp2,5 juta-Rp4 juta, dan 60 persen yang bergaji Rp4 juta-Rp8 juta dirumahkan atau diberhentikan kerja secara permanen.
Tak hanya pemberhentian kerja, Faridah mengatakan pandemi ini juga membuat gaji karyawan dipotong. Dia menyebut ada 43 persen karyawan yang mendapatkan potongan gaji lebih dari 30 persen selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“ Ini masih bekerja, tapi ada pemotongan gaji,” kata dia.
Pihaknya juga mensurvei tingkat kepuasan hidup sebelum dan selama pandemi. Tercatat, ada 92 persen responden yang merasa puas dengan kehidupannya sebelum ada pandemi. Saat ada pandemi, kepuasannya turun signifikan menjadi 58 persen.
Untuk tingkat kebahagiaan, ada 90 persen responden yang bahagia dengan pekerjaannya sebelum pandemi. Setelah virus Covid-19 mewabah, angkanya kini menjadi 49 persen.
“ Perubahan ini membuat pekerja harus beradaptasi dengan situasi bekerja,” kata dia.
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia