Perusahaan Layanan Pelanggan Meminta Karyawan Memasang CCTV Di Dalam Rumah. (Foto: Shutterstock)
Dream – Selama pandemi Covid-19 berlangsung, banyak karyawan harus bekerja dari rumah, termasuk mereka yang bergerak di sektor layanan pelanggan.
Namun, bukan berarti karyawan bisa bekerja di rumah dengan seenaknya. Bahkan, ada perusahaan yang dengan ketat memantau mereka. Seperti dilakukan perusahaan asal Kolombia, Teleformance, yang mewajibkan pegawainya memasang CCTV untuk memantau kinerja mereka.
Maklum saja perusahaan itu meminta pemasangan CCTV itu, sebab karyawan mereka memang memegang data-data rahasia. Perusahaan ingin memantau gerak-gerik karyawan setiap menit. Tujuannya agar data perusahaan tidak bocor.
Kebijakan ini membuat kontroversi. Karyawan merasa privasinya terganggu.
“ Kontrak tersebut tidak hanya selalu memantau pergerakan kami, namun juga keluarga kami,” kata salah seorang karyawan kepada NBC News.
Yang lain mengaku menjalani shift malam. Tentu saja karyawan butuh tidur di kamarnya, tapi berbagi kamar dengan suaminya. Pegawai ini khawatir suaminya membuat suara-suara yang mengganggu, seperti telepon.
“ Itu termasuk melanggar hak asasi suami. Mertua juga tinggal di rumah saya,” kata dia.
Tidak hanya itu, memantau pekerjaan yang dilakukan pada kompuer saja, perusahaan juga dapat melihat siapa yang berada di sekeliling mereka.
Karyawan juga tidak diizinkan memakai barang-barang seperti alat tulis, komunikasi, dan piranti lainnya yang dikhawatirkan mencuri data klien.
Kebijakan ini membuat karyawan merasa dipenjara. Mereka tidak bisa berbuat apa saja, bahkan di rumah sendiri.
Sekadar informasi, Teleperformance memiliki lebih dari 380 ribu orang karyawan di seluruh dunia. Ada 39 ribu di antaranya di Kolombia.
Kliennya pun bukan perusahaan sembarangan. Perusahaan ini memiliki klien perusahaan besar seperti Apple, Amazon, dan Uber. Perusahaan-perusahaan tersebut meminta datanya diawasi dengan benar dan mengikuti keamanan yang ketat. Mereka cemas data bocor dan pencurian data bisa merugikan perusahaan.
Sekretaris Global dari Global Uni, Christy Hoffman, mendukung karyawan Teleperformance. Dia menyebut kebijakan perusahaan adalah masalah yang serius dan bukanlah hal yang tepat.
Hoffman berharap perusahaan bisa memikirkan kembali kebijakan yang tepat dan menemukan jalan tengah yang tidak memberatkan satu sisi. (Sumber: Oddity Central)
(Laporan: Delfina Rahmadhani)
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Aksi Kakek 74 Tahun Prank Meninggal Dunia Biar Tahu Siapa yang Layat
Kronologi Pencurian Perhiasan 4 Menit di Museum Louvre yang Bikin Geger Prancis
Waspada! 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Penyakit Ginjal