Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: Facebook Sri Mulyani Indrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengecap para direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan korupsi sebagai aksi pengkhianatan.
" Itu adalah sesuatu yang saya sebut memang selama ini, di Kemenkeu pun, kalau kejadian seperti itu saya anggap itu adalah suatu pengkhianatan," ujar Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Jumat, 4 Oktober 2019.
Menurut Sri Mulyani ulah para koruptor telah menyebabkan muncul persepsi di masyarakat jika perilaku serupa juga dilakukan institusi lain. Mendapat reputasi tersebut tentu akan menjadi tugas berat bagi aparatur negara.
" Buat mereka yang jujur, mereka yang komit, itu merupakan sesuatu penghianat. Jadi, mereka merasa bahwa apa yang telah mereka lakukan dengan baik mudah sekali hancur reputasinya," ucap Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menilai munculnya aksi korupsi yang berulang memicu pertanyaan tentang kemampuan internal institusi dalam mendeteksi perilaku tersebut.
Upaya yang bisa dilakukan pemerintah, lanjut Sri Mulyani adalah memperkuat peranan pengawasan di kementerian, lembaga atau BUMN harus ditingkatkan. Tujuannya untuk menekan perilaku koruptif yang merugikan negara.
" Kalau masing-masing itu kepatuhan internalnya bahkan sampai irjennya, di korporasi pasti ada itu," dia menandaskan.
Dream - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tengah berduka. Wanita yang dikenal dekat anak buahnya itu baru saja ditinggal salah satu pegawainya.
Meski hanya pegawai berpangkat eselon 2, Sri Mulyani beserta beberapa jajaran pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyempatkan diri melayat ke rumah duka.
Duka Bendahara Negara itu disampaikannya lewat sebuah unggahan di akun Instagramnya, @smindrawati pada Kamis, 26 September 2019.
" Tadi malam keluarga besar Kementerian Keuangan menerima berita duka atas meninggalnya Ibu Hana Sri Juni Kartika, salah satu pejabat eselon dua di @kemenkeuri yang menjabat sebagai Sekretaris Pengadilan Pajak, Sekretariat Jenderal," tulis Sri Mulani.
Menurut Sri Mulyani, pegawainya yang biasa disapa Ibu Hana meninggal dunia akinat sakit kanker yang dideritanya. Selama bekerja, mendiang dikenal sebagai salah satu pejabat yang hangat dalam bergaul dan selalu semangat dalam bekerja mengabdi pada negara.
Karirnya mendiang diawali di Kemenkeu pada tahun 1990. Kala itu Hanna diterima bekerja di Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan.
Almarhumah memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Diponegoro, gelar LLM dari University of Melbourne pada tahun 1996 dan berhasil memperoleh gelar Doktor di Universitas Diponegoro pada tahun 2013.
" Doa kami semua agar beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan untuk keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan serta kesabaran," ujarnya.
View this post on InstagramA post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on
Dream – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mendapatkan “ surat cinta” yang dikirimkan oleh anak-anak SD. Ada 10 surat terpilih yang ditujukan untuk orang nomor satu Kementerian Keuangan itu yang didapat dari kegiatan Kemenkeu Mengajar pada Oktober 2017.
“ Suatu kebanggaan dan keharuan buat saya untuk menjawab satu per satu surat tersebut. Sebagai calon pemimpin dan penerus tongkat estafet bangsa Indonesia, anak-anak perlu diberikan rasa optimism, diajarkan nilai-nilai kesopanan dan semangat kebangsaaan sedini mungkin,”tulis dia di akun resmi Instagramnya, dikutip Selasa 12 Desember 2017.
Isi sepuluh surat ini beraneka macam. Ada yang memuji kehebatan dan kecantikan Sri Mulyani. Ada yang meminta dia untuk mendoakan sang pengirim agar bisa menjadi dokter/menteri.
Namun unggahan dari seorang siswi SDN Menteng 03 paling menarik perhatian.
Lewat secarik kertas, Siswa bernama Fadavi, meminta Sri Mulyani untuk membelikannya emas hingga pulsa senilai Rp200 ribu.
“ Bu Sri Mulyani, saya minta 1 kg emas dan 2 kucing angora, 1 laki 1 perempuan kucing dan pulsa Rp200 ribu Telkomsel ke 0812xxxx,” tulis Fadavi.
Menanggapi surat itu, Sri Mulyani menasihati Fadavi supaya tidak terlalu banyak bermain gawai. Dia juga bertanya emas 1 kg akan digunakan untuk apa. Tak lupa mantan pejabat Bank Dunia itu turut mendoakan anak ini supaya menjadi anak pintar dan bisa membeli emas sendiri.
“ Wah minta 1 kg emas mau dipakai untuk apa Fadavi? Bagus Fadavi suka memelihara kucing, jangan banyak main dengan telpon ya, nanti lupa belajar dan bermain dengan teman. Semoga Fadavi jadi anak pintar dan terus rajin belajar supaya nanti dapat membeli 1 kg emas sendiri,” balas Sri Mulyani.
(Sah)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya