Sripeni Inten Cahyani Jadi Wanita Pertama Jabat Posisi Bos PLN

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 2 Agustus 2019 19:15
Sripeni Inten Cahyani Jadi Wanita Pertama Jabat Posisi Bos PLN
Dia rangkap jabatan sebagai Direktur Pengadaan Strategis.

Dream - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memiliki nahkoda baru. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN 2019 menetapkan Sripeni Inten Cahyani sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) perusahaan penyedia listrik tersebut.

Sripeni juga akan tetap menjalankan tugas rangkap jabatan sebagai Direktur Pengadaan Strategis.

Keputusan pengangkatan Sripdeni diputuskan pada RUPS PLN yang digelar hari ini, Jumat, 2 Agustus 2019.

Sripeni resmi bertugas ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan oleh Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Aloysius Kiik Ro.

" Jajaran direksi, manajemen, dan seluruh pegawai PLN mengucapkan selama dan akan mendukung penuh kepemimpinan Ibu Sripeni Inten Cahyani selaku Plt Dirut PLN," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka, dikutip dari Liputan6.com.

Suprateka mengatakan PLN terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan. Juga terus mengejar target rasio elektrifikasi hingga 99 persen.

1 dari 5 halaman

Susunan Direksi

Berikut susunan dewan direksi PLN yang ditetapkan dalam RUPS 2019.

1. Sripeni Inten Cahyani sebagai Plt. Direktur Utama PLN merangkap Direktur Pengadaan Strategis 1

2. Djoko Raharjo Abumanan sebagai Direktur Pengadaan Strategis 2

3. Sarwono Sudarto sebagai Direktur Keuangan

4. Muhamad Ali sebagai Direktur Human Capital Management

5. Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Perencanaan Korporat

6. Amir Rosidin sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Tengah

7. Supangkat Iwan Santoso sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara

8. Haryanto W.S. sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat

9. Syamsul Huda sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Kalimantan

10. Ahmad Rofiq sebagai Direktur Bisnis Maluku dan Papua

11. Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera

Sumber: Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono

2 dari 5 halaman

Jadi Tersangka, Begini Karier & Kekayaan Bos PLN Sofyan Basir

Dream – Komisi Pemberantan Korupsi (KPK) menetapkan Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir, sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan PLTU Riau-1. Kasus tersebut melibatkan mantan anggota Komisi VII, Eni Saragih, dan mantan Menteri Sosial, Idrus Marham.

“ KPK meningkatkan penyidikan SFB, Direktur Utama PLN diduga membantu Eni Saragih selaku anggota DPR RI, menerima hadiah dari Johannes Kotjo terkait kesepakatan kontrak pembangunan PLTU Riau-1,” kata Komisioner KPK, Saut Situmorang, dalam konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 24 April 2019.

Sofyan Basir ditunjuk sebagai dirut PLN pada 23 Desember 2014. Dia menggantikan posisi Nur Pamudji sebagai pemimpin BUMN setrum itu.

Sofyan bukan orang baru di kalangan perusahaan pelat merah. Dia sudah dua kali menjabat sebagai direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) selama dua kali, yaitu 17 Mei 2005 dan kemudian terpilih kembali pada 20 Mei 2010.

Lulusan diploma STAK Trisakti ini membesarkan kariernya di industri perbankan. Sebelum BRI, Sofyan menempa diri di PT Bank Duta pada 1981, lalu melanjutkannya di PT Bank Bukopin Tbk

Sofyan Basir memang besar di industri keuangan, khususnya perbankan. Sebelum di BRI, ia menduduki jabatan Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Karier perbankan Sofyan dimulai pada tahun 1981 di Bank Duta, dilanjutkan pada 1986 dengan bergabung di Bank Bukopin.

Kemampuan manajerial Sofyan Basir ditempa di Bukopin. Di bank yang dulu dimiliki oleh Koperasi Pegawai Bulog itu, ia menduduki beberapa jabatan manajerial seperti Direktur Komersial, Group Head Line of Business, dan juga menjadi Pimpinan di beberapa cabang di beberapa kota besar Indonesia.

3 dari 5 halaman

Berapa Kekayaannya?

Dikutip dari situs e-lhkpn, kekayaan Sofyan mencapai Rp106,64 miliar. Data ini berdasarkan laporan pada 30 November 2016.

Selain rupiah, dia juga punya harta berupa valuta asing senilai US$370 ribu (Rp5,22 miliar).

Berikut ini adalah rinciannya.

1. Harta tidak bergerak (tanah dan bangunan): Rp27.029.071.231.

2. Harta bergerak: Rp3.011.596.000

3. Surat Berharga: Rp2.690.550.000

4. Giro dan Setara Kas Lainnya: Rp63.783.894.661 dan US$370 ribu.

 

(Sumber: Liputan6.com/Arthur GideonKPK)

4 dari 5 halaman

Siap-siap! PLN Akan Rekrut 2000 Pegawai Baru

Dream – PT PLN (Persero) tengah membutuhkan pegawai baru sebanyak 2.000 orang. Perusahaan pelat merah ini akan menempatkan kandidat terpilih di posisi-posisi yang diperlukan.

Rekrutmen ribuan tenaga baru ini rencananya akan dibuka untuk tahun 2019.

“ Tahun depan sama. Kami akan tetap melakukan rekrutmen,” kata Direktur Human Capital Management PLN, Muhammad Ali, di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 26 Oktober 2018.

Dia mengatakan rekrutmen pegawai baru PLN menggunakan dua metode, yaitu job fair dan jemput bola. BUMN setrum ini mendatangi setiap kampus untuk mencari sumber daya manusia (SDM) yang terbaik.

“ Untuk merekrutnya, di samping job fair, mendatangi kampus kami cari talent yang terbaik,” kata Ali.

Meskipun yang dibuka 2 ribu orang, Ali mengatakan tak harus semua posisi terisi sesuai kuota. Inilah sebabnya PLN mencari pekerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

" Yang dibutuhkan 2 ribuan, tetapi tidak berati harus menerima 2 ribu kalau standar tidak dapat tidak apa-apa, kita tidak mengejar jumlah tapi kualitasnya," kata dia.


(Sah, Sumber: Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)

5 dari 5 halaman

KRL Anjlok, PLN Jamin Tak Ada Pemadaman di Masyarakat

Dream - PT PLN (Persero) menerjunkan tim verifikasi untuk memeriksa tiang listrik roboh di lokasi anjloknya KRL di Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat. KCI, perusahaan operator KRL merupakan pelanggan PLN kategori Tegangan Menengah (TM) data 3465 kVA.

" Kami ikut prihatin atas peristiwa terseretnya tiang listrik commuter yang mengakibatkan tiang listrik roboh dan menimpa commuter line, kami harap tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka, dikutip dari Liputan6.com.

Suprateka mengatakan berdasarkan hasil verifikasi, tiang yang terseret KRL bukan milik PLN. Tetapi milik PT KAI.

" Kami informasikan bahwa tiang tersebut bukan milik PLN melainkan instalasi pelanggan yakni PT KAI GL Bogor," kata dia.

Selanjutnya, Suprateka menjelaskan PLN hanya memasok listrik dari gardu PLN ke gardu KAI. Setelah masuk ke gardu KAI, listrik disalurkan melalui instalasi yang dibangun oleh KAI.

Dia menerangkan tiang yang ambruk tidak ada kaitannya dengan tiang yang menyuplai kebutuhan masyarakat. " Sehingga dipastikan tidak ada pemadaman," terang Suprateka.

 

Beri Komentar