Waduh! Risiko Kematian Naik 2 Kali Lipat Jika Gaji Turun Drastis

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 6 Mei 2019 13:44
Waduh! Risiko Kematian Naik 2 Kali Lipat Jika Gaji Turun Drastis
Bahkan, berpotensi meninggal dini dua kali lebih cepat.

Dream – Banyak orang stres berat saat pendapatan bulanan berkurang signifikan secara tiba-tiba. Mereka yang tadinya memiliki sisa uang lebih di akhir bulan harus putar otak agar bisa menambal kekurangan. 

Penelitian terbaru dari Circulation American Heart Association belum lama ini menemukan dampak lebh para pada orang-orang yang pendapatan berkurang. Tak cuma stres, risiko penyakit jantung atau kematian dini ternyata bisa meningkat karena kondisi ini.

Dikutip dari studyfinds.org, Senin, 6 Februari 2019, para peneliti mengatakan individu yang mengalami penurunan gaji atau fluktuasi gaji, berisiko mati dua kali lebih cepat daripada yang tidak. Mereka juga berisiko terserang penyakit jantung.

Peningkatan risiko ini terjadi selama 10 tahun setelah pendapatan gaji turun drastis. Studi ini menemukan wanita dan orang-orang Afro Amerika lebih mungkin mengalami volatilitas pendapatan ekstrem dan penurunan pendapatan daripada pria berkulit putih.

 

1 dari 2 halaman

Bukti Nyata Terjadi di Amerika

Asisten professor di University of Miami Miller School of Medicine, Tali Elfassy, menjelaskan naik turunnya pendapatan menghadirkan ancaman kesehatan bagi masyarakat.

“ Hasil kami menyoroti perubahan negatif yang besar bisa merusak kesehatan jantung dan berkontribusi terhadap kematian dini,” kata Elfassy.

Elfassy mengatakan peningkatan ketimpangan pendapatan baru-baru ini di Amerika Serikat membuat sebagian besar populasi mengalami kesulitan ekonomi dan kemiskinan total.

Sementara kebanyakan orang biasanya mengalami perubahan dan pergeseran pendapatan selama masa hidup mereka, volatilitas pendapatan telah meningkat ke level tertinggi sejak 1980, menurut penelitian ekonomi.

 

2 dari 2 halaman

Meneliti 3.937 Orang

Para peneliti menganalisis data dari studi Pengembangan Risiko Arteri Koroner pada Dewasa Muda (CARDIA) yang sedang berlangsung, yang mengikuti 3.937 orang di kota-kota ini, yaitu Birmingham-Alabama, Minneapolis-Chicago, dan Oakland- California.

Penelitian dimulai pada tahun 1990 dan melacak peserta antara usia 23 dan 35 ketika penelitian dimulai.

Data fluktuasi pendapatan menggunakan lima penilaian antara tahun 1990 dan 2005. Volatilitas pendapatan dicatat sebagai persentase perubahan pendapatan dari satu pengukuran ke pengukuran berikutnya.

Para penulis kemudian menganalisis kejadian kardiovaskular fatal dan non-fatal dan semua penyebab kematian di antara peserta antara 2005 dan 2015.

Para penulis mencatat bahwa temuan ini bersifat observasional dan tidak dapat menentukan penyebab yang menghubungkan volatilitas pendapatan dan kesehatan jantung.(Sah)

Beri Komentar