Pengemudi Tesla Salahkan Produsen Gara-gara Fitur Autopilot. (Sumber: Shanghaiist)
Dream – Seorang pemilik mobil Tesla, Luo Zhen, mengajukan surat protes kepada Tesla Motor. Luo menuding Tesla membuat fitur autopilot yang diiklankan Tesla adalah palsu.
Dilansir dari Shanghaiist, Sabtu 13 Agustus, mode autopilot mobil yang dikendarai pria berusia 33 tahun ini, tengah aktif ketika melaju di jalan tol. Celakanya, mobil tersebut menabrak mobil yang parker ilegal di sisi kiri jalan raya. Untunglah tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Sang pengemudi justru menyalahkan produsen mobil karena memberikan informasi yang tidak sesuai tentang konsep autopilot. Luo mengatakan penjual mengatakan sistem ini bisa mengemudikan sendiri mobil tersebut dan mengambil alih tugas pengemudi.
Tergiur dengan konsep ini, Luo pun merogoh kocek 27,5 ribu yuan atau Rp54,23 juta untuk melengkapi “ tunggangannya” dengan sistem autopilot. Fitur ini membuat Luo merasa kecewa.
“ Kesan yang diberikan bahwa mobil itu bisa menyetir sendiri, sama sekali tak bisa membantu pengemudi,” kata dia.
Lalu bagaimana pendapat Tesla? Mereka justru berpendapat bahwa pengemudi tetap bertanggung jawab saat mengemudi meskipun fitur autopilot diaktifkan.
“ Autosteer yang merupakan fitur bantuan, tetap memerlukan pengemudi untuk tetap memegang setir mobil,” kata pihak Tesla.
Tujuannya tak lain adalah pengemudi bisa sigap mengambil alih kendaraan, misalnya untuk menghindari kecelakaan. Mereka juga menyebut Luo tak mengikuti instruksi Tesa dan tak memegang setir mobil ketika terjadi kecelakaan saat fitur autopilot berlangsung.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya



Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan