Tata Cara Sholat Dhuha Bagi Pemula, Lengkap Dalil, Hukum, dan Doa

Reporter : Arini Saadah
Minggu, 26 Desember 2021 06:00
Tata Cara Sholat Dhuha Bagi Pemula, Lengkap Dalil, Hukum, dan Doa
Rasulullah Saw pernah berwasiat tiga hal: puasa tiga hari dalam setiap bulan, sholat dhuha dua raka’at, dan witir sebelum tidur.

Dream - Sholat dhuha dipercaya oleh orang muslim sebagai amalan sunah yang mendatangkan pahala kebaikan dan rejeki yang berkah melimpah. Sholat dhuha juga merupakan amalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt. Memulai kebiasaan sholat dhuha setiap hari adalah upaya untuk meningkatkan keimanan kepada Tuhan.

BACA JUGA: Tata Cara, Dalil, Hukum, Waktu Dan Doa Sholat Dhuha

Tata cara sholat dhuha bagi pemula yang baru belajar agama penting untuk diketahui. Sebab ada ketentuan-ketentuan yang penting dilakukan supaya sholat dhuha yang dikerjakan lebih sempurna.

Waktu pelaksanaan sholat dhuha dimulai ketika matahari pagi berada di sepenggalah hingga sebelum memasuki waktu dzuhur. Jumlah rakaat sholat dhuha bisa dikerjakan dengan kelipatan dua rakaat. Minimal dua rakaat sekali salam. Sementara maksimal jumlah rakaat sholat dhuha adalah delapan rakaat dengan salam di setiap dua rakaat.

1 dari 4 halaman

Dalil tentang Keutamaan Sholat Dhuha

Ilustrasi

Sebelum membahas tentang tata cara sholat dhuha bagi pemula yang benar sesuai ajaran Nabi SAW., alangkah baiknya kita pahami dulu dalil tentang perintah sholat dhuha.

Dilansir dari NU Online, sholat dhuha adalah salah satu amalan sunah yang sangat dianjurkan. Mengenai dalilnya, banyak sekali penjelasan di dalam Al-Quran dan Hadis tentang keutamaan sholat dhuha ini.

Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Kitab Fathul Mu’in menjelaskan “ sholat dhuha disunahkan berdasarkan firman Allah SWT, ‘bertasbih bersama Dia di waktu petang dan pagi.’ Ibnu Abbas menafsirkan sholat isyraq adalah sholat dhuha.

Imam Bukhari-Muslim juga meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa ‘Rasulullah Saw pernah berwasiat tiga hal kepadaku: puasa tiga hari dalam setiap bulan, sholat dhuha dua raka’at, dan witir sebelum tidur.’”

2 dari 4 halaman

Hukum Sholat Dhuha

Sebelum mengetahui tata cara sholat dhuha bagi pemula yang benar, kita pahami dulu dasar hukum pelaksanaan sholat dhuha ini.

Dikutip dari muslim.or.id, para ulama empat madzhab sepakat sholat dhuha dihukumi sunah. Dalil yang menunjukkan hukum tersebut di antaranya adalah hadits dari Abu Dzar radhiallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: " pada pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan shalat dhuha sebanyak dua raka’at” (HR. Muslim).

Selain itu ada pula hadis dari Buraidah Al Aslami radhiallahu’anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “ Manusia memiliki 360 sendi, diwajibkan untuk bersedekah sedekah untuk setiap sendinya'.

Para sahabat bertanya, 'siapa yang mampu melakukan demikian, wahai Nabi Allah?'. Nabi bersabda, 'cukup dengan menutup dahak yang ada di lantai masjid dengan tanah dan menghilangkan gangguan dari jalanan. Apabila engkau tidak mendapatinya, maka lakukanlah dua rakaat sholat dhuha, itu bisa mencukupimu” (HR. Abu Daud).

3 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Dhuha Bagi Pemula

Tata cara Sholat Dhuha bagi pemula sebenarnya sama seperti sholat sunah pada umumnya. Sholat dhuha dikerjaan dengan cara dua rakaat dan satu salam. Perbedaan tata cara Sholat Dhuha bagi pemula dengan sholat sunah lainnya terletak pada bacaan niat, doa, dan waktu pelaksanaannya. Sementara itu, tata cara Sholat Dhuha bagi pemula bisa dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat.

Berikut tata cara sholat dhuha bagi pemula yang benar sesuai ajaran Nabi SAW.:

  • Niat Sholat Dhuha, dengan membaca “ usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa”, yang artinya “ aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”
  • Takbiratul Ihram
  • Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
  • Membaca Surah Al-Fatihah
  • Membaca Surah Ad-Dhuha
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  • Membaca Surah Al-Fatihah
  • Membaca Surah As-Syams
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Duduk tasyahud akhir dengan tuma’ninah
  • Membaca tasyahud akhir
  • Salam

Itulah tata cara Sholat Dhuha bagi pemula yang mudah dipahami dan dipraktekkan. Setelah selesai mengerjakan Sholat Dhuha dianjurkan untuk banyak berdoa.

4 dari 4 halaman

Doa Sholat Dhuha yang Umum

Ilustrasi

Setelah mengetahui dalil dan tata cara sholat dhuha bagi pemula yang benar sesuai anjuran Nabi Saw., kamu juga pelru mengetahui dan menghafalkan doa setelah sholat dhuha berikut ini. Sebenarnya doa setelah sholat dhuha tidak ada ketentuannya, namun doa ini adalah doa yang paling umum dibaca setelah sholat dhuha.

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَآءَ بَهَاؤُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اٰتِنِيْ مَااٰتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka.

Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mua’saaron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqi duhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihin.

“ Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.

Beri Komentar