Tata Cara Sholat Jamak, Beserta Ketentuan Jarak Perjalanan yang Dibolehkan

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 31 Desember 2021 15:12
Tata Cara Sholat Jamak, Beserta Ketentuan Jarak Perjalanan yang Dibolehkan
Sholat fardhu tetap terlaksana meskipun sedang perjalanan jauh baik untuk silaturahmi atau sekedar wisata.

Dream – Sholat adalah kewajiban bagi orang muslim yang tak boleh ditinggalkan. Tetapi saat keadaan tertentu, Allah SWT memberikan keringanan kepada orang muslim untuk menjalankan sholat.

BACA JUGA: Sholat yang boleh di jamak serta lengkap dengan cara membacanya

Adanya kondisi tertentu memperbolehkan umat Muslim menggabungkan atau menjamak sholatnya. Dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 286 Allah berfirman: " Allah tidak membebani satu jiwa kecuali sebatas kemampuannya" .

Tata cara sholat jamakk dilakukan dengan cara menggabungkan dua salat fardhu dalam satu waktu. Sholat wajib yang boleh dijamak adalah shalat zuhur dengan asar dan sholat magrib dengan isya. Sementara itu, sholat subuh tidak boleh dijamak sama sekali.

Salah satu kondisi yang memperbolehkan melaksanakan tata cara sholat jamak ini disebabkan karena seorang muslim melakukan perjalanan jauh karena suatu kepentingan.

Tata cara sholat jamak terdiri dari dua macam yaitu jamak taqdim dan jamak takhir. Jamak taqdim yaitu melakukan dua sholat di waktu asholat yang pertama. Misalnya mengerjakan sholat dzuhur dan asar, keduanya dikerjakan pada waktu dzuhur.

Sedangkan tata cara sholat jamak takhir adalah mendirikan sholat di waktu yang kedua. Misalnya hendak mengerjakan sholat dzuhur dan asar, maka pengerjaannya pada waktu asar, atau mengerjakan shlat magrib dan isya di waktu isya.

Agar lebih jelasnya, mari kita simak ulasan tentang tata cara sholat jamak di bawah ini lengkap dengan bacaan niat dan ketentuan jarak perjalanan yang membolehkannya.

1 dari 4 halaman

Ketentuan Jarak Perjalanan Dibolehkannya Sholat Jamak

Tata cara sholat jamak ditujukan kepada umat muslim yang sedang melakukan perjalanan jauh ataupun karena adanya hal-hal lain yang menyebabkan tidak bisa melaksanakan sholat fardhu pada waktunya. Ada beberapa hal yang memperbolehkan umat muslim untuk menjamak sholatnya. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Sedang melakukan perjalanan minimal kurang lebih 81 km, hal ini juga sesuai dengan kesepakatan para ulama.
  2. Perjalanan bukan memiliki tujuan maksiat dan perbuatan dosa.
  3. Dalam keadaan yang berbahaya seperti perang atau pun bencana.

Adapun salah satu dalil yang menunjukkan kebolehan menjalankan tata cara sholat jamak adalah sebagai berikut:

“ Rasulullah Saw bersabda, menjamak antara sholat dzuhur dan asar ketika berada dalam perjalanan, ia juga menjamak antara sholat magrib dan isya.” (HR. Bukhari).

2 dari 4 halaman

Syarat-syarat dalam Tata Cara Sholat Jamak Taqdim

Ilustrasi

Sebelum lebih jauh membahas tata cara sholat jamak taqdim, kamu juga perlu mengetahui syarat-syarat dalam tata cara sholat jamak taqdim. Syarat pelaksanaan sholat jamak taqdim ada empat, yaitu:

  1. Tartib artinya mendahulukan sholat yang pertama daripada yang kedua. Contoh mendahulukan sholat Dzuhur daripada Ashar dan mendahulukan Maghrib daripada Isya.
  2. Niat sholat jamak pada saat sholat yang pertama.
  3. Muwalat atau berurutan, artinya tidak ada pemisah antara dua sholat. Setelah selesai sholat yang pertama harus segera takbiratul ihram untuk melanjutkan sholat yang kedua.
  4. Saat melaksanakan sholat yang kedua masih tetap dalam perjalanan, meski perjalanan yang dimaksud tidak harus mencapai masafatul qashr seperti dalam sholat qashar.
3 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Jamak Taqdim

Berikut tata cara sholat jamak taqdim sesuai sunah:

  • Niat sholat jamak taqdim. Contoh dalam tata cara sholat jamak taqdim antara dzuhur dan asar.

Usholli fardho dzuhri arba'a roka'aatin majmu'an bil 'asri jam'a taqdimin lillaahi ta'aalaa.

Artinya:

" Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala"

  • Takbiratul Ihram
  • Melaksanakan sholat Dzuhur empat rakaat seperti biasa.
  • Kemudian salam.
  • Berdiri lagi dan berniat sholat yang kedua yakni Ashar:

Ushollii fardhol ashri arba'a roka'aatin majmuu'an bil dzuhri jam'a taqdimin lillaahi ta'aalaa.

Artinya:

" Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat dijamak bersama sholat fardlu Zuhur dengan jamak takdim karena Allah ta'ala."

  • Takbiratul Ihram
  • Melaksanakan sholat Ashar empat rakaat seperti biasa.
  • Salam
4 dari 4 halaman

Syarat dan Tata Cara Sholat Jamak Takhir

Tata cara sholat jamak takhir sebenarnya sangat mudah dipelajari. Asalkan kita mau memahaminya dan menerapkannya saat keadaan yang sudah disyaratkan.

Adapun syarat-syarat dalam tata cara sholat jamak takhir ada dua, yaitu:

  1. Niat jamak takhir dilakukan pada waktu sholat yang pertama.
  2. Saat mengerjakan sholat yang kedua masih tetap dalam perjalanan.

Di bawah ini contoh tata cara sholat jamak takhir antara sholat Maghrib dengan Isya yang dikerjakan pada waktu isya. Tata caranya boleh mendahulukann sholat Maghrib tiga rakaat kemudian sholat Isya empat rakaat, ataupun mendahulukan sholat isya baru sholat magrib setelahnya.

  • Niat sholat Maghrib dan Isya berdasarkan niat sholat jamak takhir.

Usholli fardhol maghribi tsalasa roka’atin majmu'an bil'isya-i jam'a takhirin lillahi ta'alaa.

" Saya niat sholat fardlu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak takhir karena Allah Ta’ala."

  • Takbiratul ihram.
  • Sholat Maghrib tiga rakaat seperti biasa.
  • Berdiri lagi dan berniat sholat yang kedua yaitu Isya,

Usholli fardhol ‘isya’i arba’a roka’atin majmu'an bil magribi jam'a takhirin lillahi ta'alaa.

" Saya niat sholat fardlu Isya empat rakaat dijamak bersama sholat Maghrib dengan jamak takhir karena Allah Ta’ala."

  • Takbiratul Ihram.
  • Sholat Isya empat rakaat seperti biasa.
  • Salam

Demikian itulah tata cara sholat jamak yang bisa dijadikan contoh untuk melakukannya di saat perjalanan jauh. Kamu bisa mempraktikkannya agar sholat fardhu tetap terlaksana meskipun sedang dalam keadaan perjalanan baik untuk bersilaturahmi atau sekedar berwisata.

Beri Komentar