Ilustrasi Kerja Lembur. (Foto: Shutterstock)
Dream – Sahabat Dream, kita semua tahu bekerja lembur bisa menimbulkan beragam risiko mulai dari kelelahan bahkan yang mengerikan bisa memicu kematian.
Kali ini ada seorang warganet yang menyampaikan “ jeritan hati” ketika sang teman baik meninggal setelah lembur.
Dilansir dari World of Buzz, Senin 8 Oktober 2018, seorang pengguna Facebook bernama Adam Chan, menuliskan surat terbuka tentang temannya. Adam bercerita sang kawan meninggal dunia setelah bekerja lembur.
“ Teman baik meninggal kemarin. Alasannya? Kerja lembur,” kata dia.
Adam mengatakan teman yang tak disebutkan namanya ini meninggalkan kantor pada pukul 2 dini hari dan mengalami kecelakaan ketika hendak pulang ke rumah.
Dia mengaku tak tahu apa alasan kawan enggan pulang lebih cepat. Namun, ada satu alasan yang membuatnya kesal.
Temannya yang lain mengatakan ada budaya kerja di kantor “ kawan” yang melarang staf departemen audit untuk pulang lebih cepat sebelum pekerjaannya selesai. Bahkan, larangan ini juga berlaku jika seniornya belum pulang.
“ Tak ada yang peduli kamu lelah, seseorang menunggumu di rumah, atau alasan lainnya untuk menunda kerja. Atau, (alasan itu) mempengaruhi kinerja dan citra tim audit secara keseluruhan,” tulis Adam.
Adam mengatakan dirinya bukan dari sektor auidit. Dia juga tak tahu bagaimana budaya kerja di kantor “ kawan”.
Tapi, dia berharap yang dikatakan adalah benar. Lalu, budaya kerja yang tidak sehat harus berhenti dan berubah secepatnya.
“ Saya tak perlu menulis panjang-panjang agar dunia tahu apa yang dipikirkan. Saya hanya berharap isu ini bisa ditindaklanjuti secara serius setelah insiden ini terjadi,” tulis Adam.
Dia juga berharap karyawan yang bekerja lembur agar menjaga dirinya baik-baik dan beristirahat yang cukup.
Kepada World of Buzz, Adam mengatakan sang kawan bekerja lembur selama berminggu-minggu. Dia berharap kematian temannya ini bisa mengubah industri tentang bahaya kerja lembur. Adam juga berharap tak ada lagi karyawan yang meninggal akibat kelelahan bekerja.(Sah)
Advertisement
Dukung Tren Lari Marathon, Wamenpora Berharap Semangat Olahraga Terbangun Sejak Dini

Perjuangan Syiar Ustaz Muda di Pulau Minoritas Muslim Samosir

Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali

Eksis Sejak 2012, Komunitas Fotografi di Bandung Ini Punya Nama Unik


Beda Usia 25 Tahun, Olla Ramlan dan Tristan Molina Asyik Liburan Mesra di Gili Meno
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Inara Rusli Dilaporkan Polisi, Diduga Jadi Wanita Lain Dipernikahan Wardatina Mawa

Status Tanggap Darurat Semeru Diperpanjang, Pemerintah Lumajang Fokus pada Keselamatan Warga

3,5 Miliar Data Akun WhatsApp Berpotensi Bocor, Peneliti Ungkap Celah Serius di Sistem Keamanan

Jisoo BLACKPINK Pamer Rambut Bondol Berponi, Tampil Edgy dan Bikin Heboh Warganet

Zurich Indonesia Catat Pertumbuhan Solid, Kesadaran Berasuransi Dorong Kinerja Sepanjang 2025

Dukung Tren Lari Marathon, Wamenpora Berharap Semangat Olahraga Terbangun Sejak Dini