Terlalu Banyak Waktu Gabut di Kantor, Pria Ini Ingin Resign Meski Digaji Rp35,8 Juta per Bulan

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 3 Juni 2022 11:12
Terlalu Banyak Waktu Gabut di Kantor, Pria Ini Ingin Resign Meski Digaji Rp35,8 Juta per Bulan
Menurutnya, ketika pekerjaannya telah selesai dalam waktu 2-3 jam, tidak ada hal penting lain yang harus dilakukan setiap harinya.

Dream - Memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi tentunya menjadi dambaan semua orang. Apalagi, bila pekerjaan tersebut terbilang santai. Sudah pasti, siapapun akan berebut menempati posisi pekerjaan tersebut.

Namun lain halnya dengan seorang karyawan di perusahaan yang berbasis di Singapura. Pria bernama Kenji Ong ini justru meratapi pekerjaannya yang memiliki sedikit tugas dan terlalu banyak waktu luang.

Menurut Mashable, Kenji membagikan curahan hatinya tersebut di laman Facebook hingga mengundang pro kontra warganet.

1 dari 4 halaman

Dia menuliskan kepada sesama pengguna Facebook lainnya bahwa dirinya berencana resign gara-gara pekerjaan tersebut yang terlalu sedikit.

Kenji mengaku frustasi bekerja setelah nyaman kerja dari rumah. Dengan bekerja dari rumah, ia bisa melakukan kegiatan lain.

" Ketika saya bekerja dari rumah, saya dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 2-3 jam, dan kemudian saya kebanyakan melakukan hal-hal saya sendiri dan menjadi sering menghabiskan waktu di rumah," ucapnya.

2 dari 4 halaman

Namun ketika Covid-19 dinilai sudah mereda, pemerintah Singapura mulai melonggarkan peraturan. Beberapa perusahaan, termasuk kantornya, mulai meminta karyawannya kembali bekerja di kantor secara penuh.

Menurut Kenji, kerja di kantor akan terasa berat dan penuh beban. Dengan pekerjaan yang bisa dituntaskannya dalam sekejap waktu, kini ia harus menghabiskan sisa waktu kerjanya dengan pura-pura.

Hal itu dikarenakan pimpinannya duduk tepat di belakangnya. Kenji harus melakukan seakan-akan tengah mengetik di Microsoft Excel sampai meninggalkan kantornya pada pukul 17.30 waktu setempat.

3 dari 4 halaman

Rupanya bukan hanya Kenji, rekannya juga mengalami pengalaman yang sama. Di kantor, mereka berulang kali melihat email, melamun, atau menghabiskan lebih banyak waktu di kamar mandi.

Kenji menyebutkan bahwa secara keseluruhan pekerjaannya relatif nyaman, tetapi sejak kembali ke kantor ada sesuatu yang hilang dan membuatnya mudah lelah dan lesu dengan pekerjaannya itu.

" Berpura-pura sibuk saat tidak ada urusan itu sangat tidak tertahankan. Terkadang, saya benar-benar ingin berteriak Aaah! saya sangat bosan," ungkapnya.

Kenji mengungkapkan, meskipun ia digaji sekitar US$2.480 atau setara Rp35,8 juta per bulannya, ia tetap ingin mengajukan resign karena terlalu banyak sisa waktu kerjanya yang terbuang sia-sia.

4 dari 4 halaman

Menurutnya, ketika pekerjaannya telah selesai dalam waktu 2-3 jam, tidak ada hal penting lain yang harus dilakukan setiap harinya.

Curahan hati Kenji di Facebook itu langsung direspons beragam komentar oleh warganet.

Ada yang merasakan hal yang sama dengannya, ada pula yang menyarankan untuk mencari pekerjaan menantang.

Ada juga yang mengatakan kalau dia tidak bersyukur punya waktu luang, sedangkan ada yang bekerja, tetapi tidak punya waktu untuk makan atau tidur sama sekali.

Beri Komentar