Terlalu Sibuk, Alasan Karyawan Kurang Waktu untuk Keluarga

Reporter : Ramdania
Sabtu, 9 Mei 2015 10:00
Terlalu Sibuk, Alasan Karyawan Kurang Waktu untuk Keluarga
Pekerjaan dan teknologi telah mengambil alih kehidupan, masyarakat semakin jarang menghabiskan waktu bersama keluarga secara berkualitas.

Dream - Menghabiskan waktu secara berkualitas, seperti makan atau menonton bioskop bersama, terbukti sangat penting bagi keluarga untuk menciptakan ikatan kekeluargaan yang kuat.

Namun, karena tekanan dalam kehidupan dunia modern, satu dari dua orang yang ditemukan tidak mampu menghabiskan waktu bersama keluarga secara berkualitas. Hal ini terungkap dalam jajak pendapat terbaru yang dipublikasikan oleh Centrepoint, yang dikutip dari Gulf News, Sabtu, 9 Mei 2015.

Centrepoint, sebuah perusahaan ritel busana keluarga di UEA, baru-baru ini membuat jajak pendapat terhadap warga UEA. Jajak pendapat itu dibuat untuk mengetahui berapa lama warga UEA menghabiskan waktu bersama suami, istri atau anak-anak mereka di luar jam kerja.

Hasilnya, sebanyak hampir setengah atau 46 persen mengatakan mereka tidak bisa melakukan aktivitas bersama keluarga bahkan meski itu hanya satu jam setiap harinya.

Sementara mayoritas atau 74 persen mengatakan mereka menghabiskan waktu bersama keluarga selama tiga jam sehari. Namun, sebagian besar mengatakan hanya kurang dari satu jam dari waktu yang berkualitas itu terganggu.

Responden lain, sekitar 72 persen, mengaku tidak bisa bersama keluarga karena terlalu sibuk bekerja atau lebih suka bermain gadget di rumah. Sedangkan 4 persen mengatakan jarak tempat tinggal dengan kantor yang jauh yang menyebabkan mereka kurang memiliki waktu berkualitas bersama keluarga.

" Responden mengatakan pekerjaan sebagai alasan utama mereka tidak mampu menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga. Banyak orang di wilayah ini memiliki jam kerja yang sangat lama, dan tidak semua orang dapat berkomitmen untuk menghabiskan berjam-jam dengan keluarga mereka setiap hari," kata Vinod Talreja, direktur Centrepoint.

Beri Komentar