© MEN
Dream - Sekitar 3 ribu pekerja terdiri dari guru, pemadam kebakaran, dan pekerja lainnya di New York, Amerika Serikat (AS) terancam kehilangan pekerjaan mereka. Hal ini disebabkan mereka tak menjalani vaksinasi Covid-19 sesuai dengan batas waktu yang ditentukan pemerintah setempat.
Dikutip dari BBC, Sabtu, 12 Februari 2022, Walikota New York Eric Adams menegaskan pemerintahannya tidak akan mengubah aturan yang mewajibkan vaksinasi bagi warganya. Sikap itu akan tetap dipertahankan meski kotanya menghadapi protes selama berhari-hari sejak kebijakan tersebut diumumkan setahun lalu.
Dalam laporan tersebut, lebih dari 95 persen staf telah mematuhi kebijakan tersebut. Sementara, para penentang mengatakan persyaratan itu dinilai melanggar kebebasan mereka.
Eric Adams mengatakan pada konferensi pers bahwa kota itu tidak memecat karyawan, namun ada sanksi berupa cuti tak berbayar karena tidak mematuhi kewajiban vaksinasi Covid-19.
Sebanyak 3 ribu pekerja yang tidak divaksinasi telah cuti tanpa dibayar sejak mandat itu mulai berlaku musim gugur lalu. Sementara, sekitar seribu karyawan setuju untuk mendapat suntikan vaksin, namun berisiko kehilangan posisi mereka pada hari Jumat mendatang jika mereka gagal menyerahkan bukti vaksinasi.
New York menjadi salah satu kota di AS yang bersikeras bahwa pegawai publik harus mendapatkan vaksinasi Covid-19. Hal ini menurut para ahli adalah cara teraman untuk melindungi dari infeksi.
Kini, lebih dari 85 persen orang dewasa di New York telah divaksinasi lengkap.
San Francisco, Boston, dan Chicago adalah beberapa kota dan negara bagian yang juga telah menerapkan aturan serupa.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN