Toilet Rest Area Diusulkan Dibagi Berbayar dan Gratis, Tarif Rp2000

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 3 Agustus 2019 08:01
Toilet Rest Area Diusulkan Dibagi Berbayar dan Gratis, Tarif Rp2000
Muncul banyak keluhan dari pengguna mengenai kebersihan toilet di rest area.

Dream - Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) mengusulkan fasilitas toilet di tempat peristisahatan sepanjang jalan tol dipisahkan menjadi berbayar dan gratis. Untuk yang berbayar, Aprestindo mengusulkan tarif Rp2000 sekali pakai. 

Ketua Umum Aprestindo, R Widie Wahyu GP, mengatakan wacana ini tengah diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menurut dia, usulan toilet berbayar bertarif Rp2.000 sekali masuk itu berkaitan dengan penyediaan fasilitas lebih baik dan kebersihan yang terjaga. Di toilet berbayar ini operator diantaranya akan menjamin adanya peralatan seperti sabun dan hairdryer

" Mungkin seperti yang dilakukan busway, Rp2.000 per sekali masuk," kata Widie, dikutip dari Liputan6.com.

Widie menjamin pemisahan ini tidak akan mengabaikan pengelolaan toilet gratis. Kebersihan pada toilet gratis tetap diperhatikan.

 

1 dari 5 halaman

Menunggu Izin Menteri

Selanjutnya, Widie mengatakan usulan ini diajukan karena banyaknya keluhan pengguna terkait pengelolaan toilet gratis di sejumlah rest area. Banyak kasus ditemukan toilet rusak, ditambah masalah biaya pengelolaan yang mahal.

" Saya usul apakah boleh diadakan toilet gratis dan toilet berbayar. Terlebih dalam mengelola toilet itu enggak mudah, setiap hari ada yang rusak," kata dia.

Menurut Widie, ada sejumlah hal yang masih dibicarakan dengan Kementerian PUPR. Beberapa di antaranya mengenai kapasitas dan lokasi penempatan.

" Mungkin berdampingan, tergantung karakter rest area-ya, tapi semua masih menunggu persetujuan Pak Menteri," kata dia.

(Sumber: Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)

2 dari 5 halaman

Sibuk Lerai 2 Anak Berkelahi, Tahunya Putra Keenam Tertinggal di Rest Area

Dream - Sebagai orang tua, kehilangan anak dalam beberapa menit akan khawatir. Tapi, sepasang orang tua di Malaysia, lupa membawa anaknya pulang ke rumah.

Sang anak tertinggal di tempat istirahat, rest area, di Ayer Keroh, Malaka, Malaysia. Peristiwa itu terjadi Selasa, 30 Juli 2019.

" Aku baru tersadar anakku tak di mobil, aku kaget, dan panik," kata Iza, ibu sang bocah, dilaporkan World of Buzz, Rabu, 31 Juli 2019.

Iza mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika keluarga mereka berhenti di rest area untuk menunaikan sholat Maghrib. Iza dan suaminya bergiliran saat makan untuk memantau anak-anak mereka.

Mereka sedang dalam perjalanan kembali dari Kuala Lumpur ke Malaka.

“ Setelah saya selesai makan, saya langsung meminta mereka untuk kembali. Pada saat yang sama, anak-anak keempat dan kelima kami berkelahi, menangis dan berlarian. Itu membuat situasinya agak sibuk,” kata Iza.

 

3 dari 5 halaman

Ternyata Tak Ikut Pulang

Mereka tidak menyadari bahwa anak keenam yang berusia 3 tahun tidak di dalam mobil. Bocah itu duduk di seluncuran di taman bermain dekat rest area.

Menurut Iza, sepanjang perjalanan 30 kilometer, dia mengira putranya duduk di belakang mobil karena sepertinya dia mendengar suaranya. Mereka tidak melihat sesuatu yang luar biasa sampai mereka tiba di rumah pada pukul 10 malam di Ayer Molek,

Malaka. Dia terkejut mengetahui putra kesayangannya tidak ikut pulang.

“ Untungnya, suami saya adalah orang yang sangat tenang dan dia segera memanggil temannya untuk membantu mencari putra kami di R&R Ayer Keroh,” ujar dia.

 

4 dari 5 halaman

Beruntung Ditemukan Pekerja

" Ketika kami sedang dalam perjalanan kembali ke R&R 20 menit kemudian, teman suami saya menelepon dan memberi tahu kami bahwa putra keenam kami aman dan ia berada di Markas Besar Kepolisian Alor Gajah," lanjut Iza.

" Pada saat itu, hanya Allah yang tahu betapa bersyukurnya saya karena putra kami dirawat oleh orang yang baik ketika dia menunggu kedatangan kami," kata dia.

Iza dan suami mencapai Markas Besar Kepolisian Alor Gajah sekitar pukul 11 ​​malam. Iza sangat berterima kasih kepada semua orang yang membantu merawat anaknya, termasuk seorang pekerja yang menemukan putranya.

“ Terima kasih juga kepada Pak Cik yang menemani putra saya, pekerja PLUS dan terutama polisi IPD Alor Gajah karena telah merawat putra saya,” kata Iza penuh rasa syukur.

Iza mengatakan, insiden ini menjadi pelajaran baginya dan suami. Dia akan merawat dengan hati-hati tujuh anaknya saat di luar rumah.

5 dari 5 halaman

Horor! Terbangun Tengah Malam, Penumpang Tertinggal Sendirian di Pesawat

Dream - Penumpang Air Canada mengalami kejadian mengerikan. Dia tertinggal di dalam maskapai milik perusahaan Kanada itu selama beberapa jam penerbangan.

Kisah itu muncul dalam sebuah unggahan di halaman Facebook Air Canada. Seorang penumpang bernama Tiffani Adams mengatakan, dia mengalami kejadian itu pada penerbangan dari Kota Quebec ke Toronto pada 9 Juni 2019. 

Dia tertidur di tengah perjalanan selama 90 menit. Dia mengatakan, ketika terbangun dia masih terikat di kursinya sekitar tengah malam, beberapa jam setelah pesawat mendarat di Bandara Pearson. Dia mengatakan, dalam " kegelapan total" dan " dingin sekali."

" Aku benar-benar panik (karena) aku ingin pergi dari mimpi buruk ini secepat mungkin," ujar Tiffani, dilaporkan CBS News, Senin, 24 Juni 2019.

Dia bilang, tidak bisa mengisi baterai teleponnya atau menggunakan radio pesawat untuk meminta bantuan karena tidak ada sumber listrik di pesawat. Dia menemukan senter di kokpit dan mencoba mengirim sinyal marabahaya keluar jendela.

Setelah berhasil membuka kunci pintu, dia mencari tali untuk mencoba turun " setinggi 12 meter."

Seorang petugas kereta bagasi memperhatikan kakinya " menggantung" keluar dari pesawat dan membantunya melompat dengan aman.

Beri Komentar