Toko-toko Khusus Saudi Mulai Dikuasai Kaum Perempuan

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 10 Agustus 2014 12:00
Toko-toko Khusus Saudi Mulai Dikuasai Kaum Perempuan
Saudi saat ini sudah memasuki tahap ketiga dari program feminisasi sektor usaha toko khusus perempuan.

Dream - Upaya Arab Saudi meningkatkan jumlah tenaga kerja wanita dari warga lokal terus dilakukan. Bahkan program feminisasi toko khusus perempuan yang digagas kini sudah memasuki fase ketiga yang mulai efektif dalam enam bulan ke depan.

Seorang pejabat Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi, Fahad Al-Tukhaifi mengatakan fase ketiga feminisasi toko khusus perempuan, akan menyentuh rumah bersalin dan toko jalabiya atau gaun panjang yang dikenakan oleh perempuan.

Fahad mengatakan rencana tahap ketiga feminisasi toko khusus perempuan ini telah disiapkan dengan menggandeng para pemilik toko. Keputusan tersebut mengatur kerangka waktu untuk toko-toko yang memiliki karyawan perempuan selain membuat lingkungan kerja yang nyaman untuk perempuan. Toko yang melanggar akan mendapat hukuman.

Peraturan itu juga memberi perhatian khusus dalam meningkatkan lingkungan kerja, yang terbukti menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perempuan di toko-toko tersebut.

Aturan lain yang mengatur feminisasi toko-toko termasuk ketentuan bahwa pekerja perempuan harus warga asli Saudi, penyediaan ruang untuk berdoa dan istirahat, jam kerja berlangsung 9:00-11:00, dan ketersediaan pengawas perempuan Saudi.

" Statistik menunjukkan ada 13.000 toko-toko yang masuk dalam kebijakan feminisasi. Selain itu terdapat 65.000 perempuan Saudi yang bekerja di fase pertama dan kedua dari feminisasi toko," kata Al-Tukhaifi seperti dikutip Dream.co.id dari laman Arabnews, Minggu, 10 Agustus 2014.

Dia mengklaim program yang diluncurkan tiga tahun lalu ini telah berdampak pada perubahan sosial ekonomi dan budaya dalam masyarakat. Namun, beberapa kondisi masih harus dipenuhi untuk mempekerjakan perempuan di pabrik-pabrik dan perusahaan meskipun perempuan Saudi juga bekerja di pabrik susu dan unggas.

Mempekerjakan perempuan Saudi tidak memerlukan prosedur tambahan seperti mendapatkan lisensi dan mengajukan aplikasi perekrutan. " Namun mereka tetap harus mendaftar kepada Departemen Sumber Daya Manusia dan badan-badan serta institusi lainnya, yang mengatur gaji karyawan Saudi," jelas Al-Tukhaifi.

Dia menambahkan bahwa jumlah karyawan perempuan Saudi akan berlipat ganda dalam fase ketiga. Rencananya lebih dari 200 mal di seluruh Arab Saudi akan ikut terlibat.

Dia mengatakan pihak berwenang telah resmi membatasi kerja perempuan untuk toko perempuan dan akan mengenakan hukuman yang berat pada majikan jika kedapatan mempekerjakan perempuan non-Saudi. Hukuman termasuk menutup toko dan melarang majikan dalam merekrut pekerja asing selama tiga tahun berturut-turut, katanya. (Ism)

Beri Komentar