Viral Kabar Maskapai Penerbangan Larang Pramugari Berhijab, Pengamat: Tidak Ada Aturan Tertulis

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 7 Februari 2023 07:35
Viral Kabar Maskapai Penerbangan Larang Pramugari Berhijab, Pengamat: Tidak Ada Aturan Tertulis
Menanggapi hal itu, pengamat Penerbangan, Alvin Lie menegaskan tidak ada aturan baku yang melarang pramugari mengenakan jilbab saat bertugas di kabin.

Dream - Kabar adanya maskapai penerbangan yang melarang pramugarinya berhijab saat bertugas sedang menjadi topik hangat. Banyak pihak menyebut laranagan itu mengekang kebebasan.

Pengamat Penerbangan, Alvin Lie, menegaskan, tidak ada aturan baku yang melarang pramugari mengenakan jilbab saat bertugas di kabin. 

" Seragam awak kabin berjilbab tidak mengganggu keselamatan penerbangan sejauh desainnya benar, mudah dilepas dalam kondisi darurat," kata Alvin dikutip dari Merdeka.com, Senin 6 Januari 2023.

Dalam realita di lapangan, lanjut Alvin, banyak pramugari yang bertugas dengan menggunakan jilbab, apalagi bagi yang bertugas di rute penerbangan umroh dan haji. Dia menyebut, penggunaan jilbab di rute itu bahkan diwajibkan.

" Di setiap airlines ada pramugari berjilbab. Dalam rute umroh dan haji justru wajib berjilbab," kata Alvin.

1 dari 3 halaman

Tanggapan Wapres Ma'ruf Amin

Selain itu, Alvin mencontohkan, di maskapai penerbangan asal Timur Tengah mayoritas para pramugari menggunakan jilbab. Alvin juga menyoroti penggunaan jilbab bagi pramugari juga tidak sembarangan. 

" Bahan yang tidak mudah terbakar, nyaman dipakai, mudah dilepas ketika terjadi kondisi darurat," kata Alvin.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga angkat bicara mengenai kabar ini. Menurutnya sampai saat ini belum ada larangan berjilbab bagi pramugari.

" Mengenai masalah jilbab saya kira perlu dicek ya apa betul, sebab sampai sekarang ini nggak ada larangan berjilbab,” kata Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Yogyakarta dikutip dari Liputan6.com, Senin 6 Februari 2023.

Menurut Ma’ruf larangan penggunaan jilbab itu aneh, sebab saat saat ini di seluruh instansi seperti TNI/Polri juga telah dibolehkan.

" Bukan lagi, di polisi, di tentara juga sudah semua orang berjilbab, di perguruan tinggi, dimana-mana boleh," kata dia

" Jadi kalau ada larangan berjilbab agak aneh, saya kira kita cek lagi, perlu diteliti itu," tambahnya.

2 dari 3 halaman

Kritikan dari Komisi VI DPR RI

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade, mengkritik Garuda Indonesia lantaran melarang pramugari menggunakan jilbab. 

Andre mengatakan banyak pramugari Muslim di Garuda Indonesia sehari-harinya mengenakan jilbab, namun mereka harus mencopot jilbabnya ketika bertugas sebagai pramugari Garuda Indonesia.

Dia meminta agar merevisi aturan seragam awak kabin, sehingga para pramugari muslim dapat mengenakan jilbab mereka sesuai tuntunan syariat Islam.

" Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam. Kita lihat di berbagai maskapai yang ada, sudah banyak pramugari yang berjilbab. Bahkan di Citilink sudah ada yang berjilbab. Tapi di Garuda masih ada aturan yang melarang pramugari-pramugarinya untuk menggunakan busana muslim berjilbab untuk menutup aurat," kata Andre.

3 dari 3 halaman

Respons Maskapai Garuda Indonesia

Menanggapi kritikan itu, PT Garuda Indonesia Ybk terus melakukan diskusi intensif bersama para stakeholder mengenai rencana penggunaan jilbab bagi seragam pramugari. Garuda Indonesia pada prinsipnya tidak melarang penggunaan jilbab bagi pramugari. 

" Kami memiliki nilai dan visi yang sama atas masukan dari berbagai pihak terkait atribut seragam awak pesawat, khususnya mengenai penggunaan jilbab bagi pramugari," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.

Saat ini melalui sejumlah layanan rute penerbangan, Garuda Indonesia telah menerapkan penyesuaian atribut seragam awak pesawat mengacu pada regulasi destinasi tujuan maupun terkait kepentingan layanan penerbangan haji di mana pramugari menggunakan seragam abaya yang disertai jilbab.

Irfan mengatakan, rencana penggunaan jilbab bagi pramigari ini perlu dilandasi kajian yang prudent dan komprehensif atas penyesuaian kebijakan atribut seragam awak pesawat baik dari aspek operasional maupun aspek penunjang lainnya atas kepentingan profesi awak pesawat.

" Untuk itu, diskusi terus kami intensifkan, mengingat hal ini perlu disikapi secara cermat dan bijak, khususnya terkait kesiapan penggunaan jilbab pada seragam pramugari yang tidak hanya ditinjau dari kepentingan aspek service dan safety namun utamanya juga memastikan terjaganya kepentingan pramugari sebagai individu yang memilih opsi penggunaan jilbab dalam kesiapannya sebagai garda terdepan pelayanan penerbangan Garuda Indonesia yang bergerak di segmen penerbangan full service" . tambah dia. 

 

Beri Komentar