Yayasan WINGS Daur Ulang Sampah Non-Organik (Foto: Dok Yayasan WINGS)
DREAM.CO.ID - Yayasan WINGS secara konsisten mendampingi program bank sampah sejak 2024 sebagai bagian dari kampanye #PilahDariSekarang bersama Waste4Change. Program ini memperkuat kebiasaan memilah sampah melalui fasilitas daur ulang mandiri di tingkat komunitas bank sampah binaan.
" Pendampingan yang kami lakukan bukan hanya teknis, tetapi juga edukatif dan humanis. Agar pengurus dan warga semakin percaya diri mengelola sampah secara berkelanjutan," ungkap perwakilan Yayasan WINGS, Sheila Kansil, dalam keterangannya, dikutip Senin, 17 November 2025.
Hingga September 2025, seluruh bank sampah binaan telah mendaur ulang lebih dari 6 ton sampah non-organik, melibatkan lebih dari 200 keluarga di DKI Jakarta, Bekasi, dan Surabaya sebagai nasabahnya.
Dari hasil penjualan sampah terpilah, komunitas memperoleh manfaat ekonomi lebih dari Rp15 juta, yang seluruhnya kembali ke warga dan operasional bank sampah.

Menurut Yayasan WINGS, untuk memperkuat pemahaman pemilahan sampah yang bersih, edukasi rutin menjadi kunci.
Di Jakarta Timur, Bank Sampah Kartini 09 menjangkau warga dengan berkeliling ke setiap RT untuk memberikan edukasi dan melakukan penimbangan. Strategi ini dinilai efektif memperluas jangkauan nasabah sekaligus menjawab keterbatasan lahan operasional.
Di Bekasi, Bank Sampah Gratera memakai strategi “ jemput bola” dengan hadir di kelompok senam, PAUD, dan arisan RW untuk menjangkau ibu-ibu di sana. Komunikasi dua arah membuat warga memahami teknik memilah sampah dari rumah. Nasabah yang sebelumnya pasif kini rutin menyetor sampah sendiri, dan kualitas sampah yang diterima pengurus menjadi lebih bersih sehingga meningkatkan nilai jual.
Lain halnya dengan Bank Sampah B.I.A di Surabaya yang menerapkan sistem “ tukar-pakai” jerigen untuk pengelolaan lanjutan sampah organik seperti minyak jelantah. Inventaris jerigen ini memudahkan warga menyetor minyak secara aman dan bersih, menjaga kualitas minyak, serta memperlancar rantai penyaluran ke pengepul.
Apresiasi juga dilakukan untuk meningkatkan semangat warga. Pengurus Bank Sampah Kartini 09 memberikan hadiah kepada nasabah aktif. Meski sederhana, apresiasi ini mampu membangun loyalitas dan membantu bank sampah bersaing dengan pelapak yang menawarkan harga lebih tinggi.

Di Bank Sampah Gang Wolu Ninu Ninu, budaya gotong royong bahkan mendorong beberapa nasabah melakukan “ sedekah sampah”, yaitu menyerahkan sampah non-organik bernilai mereka tanpa memperoleh imbalan.
Selain itu, Bank Sampah B.I.A melakukan kemitraan dengan sebuah kafe untuk mengelola sampah non-organik. Hal yang sama juga dilakukan Bank Sampah Gratera yang bermitra dengan salah satu sekolah. Melalui kerja sama ini, mereka juga sekaligus mengedukasi dan membentuk perubahan perilaku mengelola sampah untuk generasi yang akan datang.
Advertisement
Jangan Anggap Remeh! Psikolog Ungkap Perundungan Verbal Bisa Mengarah pada Hal Lebih Parah


Ujian Tengah Semester Bentrok dengan Syuting, Prilly Latuconsina Numpang Kamar Warga

Respons Rifat Sungkar Saat Putranya Lakukan Kesalahan di Sirkuit Bikin Haru Warganet

Inspiratif Banget, 5 Komunitas Kebangsaan di Indonesia




Respons Rifat Sungkar Saat Putranya Lakukan Kesalahan di Sirkuit Bikin Haru Warganet

Ujian Tengah Semester Bentrok dengan Syuting, Prilly Latuconsina Numpang Kamar Warga

Salut! Murid dan Guru di SD Nabire Ubah Pekarangan Sekolah Jadi Perkebunan Pangan

Sekalinya Tampil, Peneliti Deepseek Bawa Kabar Mengguncang Soal Perkembangan AI di Masa Depan

Jangan Anggap Remeh! Psikolog Ungkap Perundungan Verbal Bisa Mengarah pada Hal Lebih Parah