Ilustrasi/Shutterstock
Dream – Gaya hidup bekerja dari rumah telah kita terapkan sejak adanya pandemi COVID-19. Hal itu pun mengubah kebiasaan kita mulai dari cara mengatur waktu hingga gaya berpakaian ketika Work From Home (WFH), salah satunya pakai piyama.
Namun hal tersebut kini jadi perhatian masyarakat, sebab Medical Journal of Australia menemukan fakta bahwa mengenakan baju tidur, seperti piyama dan daster, saat bekerja dari rumah dapat menyebabkan kesehatan mental menjadi buruk.
Apa korelasinya?
Eksperimen tersebut dilakukan kepada staf dan mahasiswa di lima lembaga penelitian medis di Sydney, New South Wales, untuk menilai efek mengenakan piyama terhadap produktivitas dan kesehatan mental yang bekerja dari rumah secara keseluruhan.
Hasilnya, ditemukan bahwa kondisi kesehatan mental menurun lebih banyak dialami peserta yang mengenakan piyama di siang hari (setidaknya sehari dalam seminggu).
Menurut penelitian, memakai piyama saat bekerja dari rumah tidak dikaitkan dengan produktivitas yang lebih rendah. Penemuan percobaan juga bervariasi berdasarkan jenis orang yang diujikan.
Misalnya, orangtua tampak tidak memiliki masalah dengan kesehatan mental tetapi mereka melaporkan tingkat produktivitasnya lebih rendah.
Orang yang bekerja di rumah dengan anak kecil juga melaporkan produktivitas lebih rendah namun tidak ada penurunan kesehatan mental.
Di samping itu, para peneliti tidak dapat menentukan apakah memakai piyama adalah penyebab atau konsekuensi dari penurunan kesehatan mental. Tetapi mereka mengamati bahwa dengan mengenakan pakaian biasa, mampu mengurangi depresi.
Penelitian ini mungkin hanya dilakukan di antara para peneliti medis di Australia, tetapi hal ini dapat mengatasi masalah yang dihadapi banyak dari kita dalam mengatur pekerjaan selama WFH.
Jadi, menurut Sahabat Dream apakah mengenakan piyama memengaruhi produktivitas dan kesehatan mental?
(Laporan: Yuni Puspita Dewi, Sumber: World of Buzz)
Dream - Berkat teknologi yang terus berkembang seperti Skype, Facetime, Slack, Zoom, Google Hangouts, authenticator apps, dan cloud computing para pekerja tidak perlu lagi berada di kantor penuh waktu untuk menjadi produktif.
Bahkan, banyak jenis pekerjaan dapat dilakukan dengan efektif, tanpa harus datang ke kantor.
Bekerja dengan sistem jarak jauh memang lebih menarik bagi karyawan, namun tren ini tidak akan kuat dan lama jika pekerja belum memahami manfaatnya.
Perusahaan dengan kebijakan “ work from home” dapat meningkatkan produktivitas karyawan, mengurangi turnover, dan menurunkan biaya operasional.
Hal itu dikatakan dalam penelitian terbaru di Harvard Business School. Penelitian lain juga menunjukkan, pekerja jarak jauh dengan pekerjaan yang sangat kompleks dan tidak memerlukan banyak kolaborasi atau dukungan sosial, dapat memberikan kinerja lebih baik daripada rekan-rekan mereka yang datang ke kantor.
Bahkan juga, jika terjadi bencana baik yang disebabkan oleh alam ataupun manusia, sistem kerja di rumah atau work from home tetap menjadi lebih baik untuk menjaga operasional bisnis tetap berjalan.
Bekerja dari rumah paruh waktu atau penuh waktu, atas pilihan anda ataupun karena masalah kesehatan, yang perlu diperhatikan adalah anda harus tetap produktif.
Hal Ini termasuk memiliki ruang kerja dengan teknologi yang tepat, mengatur waktu dengan anak-anak, hewan peliharaan, dan gangguan lainnya yang mungkin saja terjadi.
Berikut adalah strategi dan tips untuk bekerja di rumah agar tetap produktif dilansir dari investopedia.com.:
© © Pexels.com
Bekerja secara jarak jauh bukan berarti kita harus mengabaikan prosedur dan persyaratan yang ada.
Jika anda seorang karyawan, perusahaan perlu merinci aturan dasar dan memastikan anda memiliki peralatan yang sesuai, seperti laptop, serta akses jaringan, kode sandi dan instruksi untuk log in jarak jauh.
Pastikan untuk melakukan uji coba dan menyelesaikan masalah yang mungkin menghambat pekerjaan anda. Hal yang sama juga perlu diperhatikan meskipun anda seorang freelance atau single entrepreneur.
© © Pixabay.com
Tidak semua orang memiliki rumah dengan desain menarik seperti kantor ataupun working space. Tetapi sangat penting bagi anda yang berkerja di rumah untuk memiliki ruang pribadi yang tenang, khusus untuk menyelesaikan pekerjaan.
Akan lebih baik untuk memisahkan area kerja dengan ruang pribadi, gunakan hanya untuk pekerjaan, bukan untuk aktivitas lain.
© © Pexels.com
Beberapa dari kita terkadang mengeluh pada jaringan internet yang lambat. Terlebih lagi beberapa anggota keluarga juga menggunakan jaringan itu untuk keperluan live video dan lainnya.
Oleh sebab itu, pastikan lagi bahwa internet yang anda gunakan mampu menunjang anda dalam menyelesaikan pekerjaan di rumah.
© © Pixabay.com
Pada beberapa situasi pekerjaan anda diharuskan untuk melakukan panggilan jarak jauh. Meskipun komputer desktop juga mampu melakukan hal itu, namun untuk kualitas video dan mic pada smartphone jauh lebih baik.
Anda juga dapat menggunakan aplikasi Google Hangouts, Zoom, WhatsApp dan Skype yang juga memungkinkan anda menelepon melalui Internet dengan lebih mudah.
© © Pexels.com
Beberapa orang menyukai bekerja sendirian, tetapi orang yang paling introvert di antara kita akan mulai merasa jenuh setelah berhari-hari dirumah.
Menatap perangkat yang sama selama berjam-jam. Hal ini tidak bisa dihindari dan anda harus mempersiapkan hal tersebut.
Cobalah untuk menjadwalkan waktu untuk terhubung dengan dunia luar, melalui obrolan video dengan teman atau keluarga.
© © Pexels.com
Setiap orang yang telah menghabiskan waktu bekerja di rumah harus berurusan dengan kurangnya pemahaman. Beberapa dari kita masih ada yang berpikir bahwa di rumah itu tidak untuk bekerja.
Beban ada pada anda untuk mengatur jam kerja, membuat anda untuk benar-benar bekerja selama jam-jam itu.
Anggota keluarga juga harus memahami bahwa anda tidak dapat membantu mereka sepenuhnya selama hari kerja.
Jika anda memiliki anak di rumah, membuat Batasan akan dapat menjadi sangat sulit.
Sisi positifnya, membiarkan anak-anak melihat anda bekerja keras pada sesuatu yang anda sukai dapat sangat mempengaruhi pilihan karir masa depan mereka dan bagaimana mereka menyikapi pekerjaan.
© © Pexels.com
Efisiensi dan fleksibilitas adalah dua dari sepuluh alasan mengapa orang ingin bekerja dari rumah. Tetapi terkadang fleksibilitas adalah hal yang terlalu baik.
Banyak pekerja rumahan mendapati diri mereka bekerja lebih lama, tidak sedikit mencatat waktu kerja pada malam dan akhir pekan, hal ini disebabkan karena fleksibilitas dan kebebasan di rumah.
Memang benar bahwa banyak profesional yang bekerja di rumah mempertahankan lima jam sehari, dibandingkan dengan delapan jam sehari.
Namun, ini tidak berarti bahwa mereka bekerja lebih sedikit. Oleh karena itu perlu diperhatikan bahwa yang terpenting adalah efektivitas dan efisien dalam bekerja, bukan lamanya bekerja.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas