Ibu Menyusui
Dream - Proses menyusui bukan persoalan mudah. Dibutuhkan usaha keras dan dukungan dari pasangan serta keluarga untuk bisa berhasil menyusui hingga dua tahun.
Banyak para ibu merasa stres karena produksi air susu ibu (ASI) dirasa menurun. Payudara sakit, tak lagi bersemangat menyusui, hingga masalah mastitis (peradangan atau penyumbatan kelenjar susu).
Jika para ibu mengalami masalah-masalah itu jangan segan untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi. Konselor ini orang-orang yang sudah menjalani pelatihan panjang.
Salah satu organisasi yang melakukan pelatihan ini adalah AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia). Para konselor ini bisa ditemui di klinik laktasi di rumah sakit, puskesmas, atau bisa dihubungi di media sosial milik AIMI.
Para konselor sudah mempelajari proses menyusui, permasalahan, hingga solusinya. Konselor ini bisa datang dari beragam latar belakang dan bukan hanya dokter. Mereka memiliki kemampuan untuk memberikan solusi terkait masalah menyusui. Juga sangat membantu jika para ibu membutuhkan dukungan psikologis dalam hal menyusui.
Lalu kapan harus mencari konselor laktasi ini? Pertama jika merasa sangat kesulitan menyusui di hari-hari pertama setelah persalinan. ASI tidak keluar, payudara sangat sakit, hingga lecet dan berdarah, jadi masalah yang sering muncul.
Masa-masa ini memang sangat kritis, para ibu membutuhkan dukungan agar bisa menyusui dengan nyaman, dan memenuhi nutrisi bayi.
Cobalah tanya pihak rumah sakit, apakah mereka memiliki konselor laktasi. Biasanya di rumah sakit bersalin atau rumah sakit ibu dan anak, tersedia klinik laktasi dan pastinya konselor laktasi yang mumpuni.
Saat bertemu masalah ketika menyusui setelah melahirkan, segera minta konsultasi dengan konselor.
Segera cari konselor ketika Anda merasa berat bayi menurun, atau tetap rewel setelah 30 menit menyusu. Bisa jadi proses latching (pelekatan) tidak pas, atau bayi mengalami tongue tie atau lip tie (kondisi lidah atau bibir bayi yang pendek sehingga sulit menyusu pada payudara) .
Konselor akan mengajarkan bagaimana posisi-posisi menyusui yang tepat dan membuat nyaman ibu serta bayi. Sementara untuk masalah tongue tie, biasanya konselor akan merujuknya pada dokter anak atau dokter bedah jika masalahnya cukup kompleks.
Ketika semangat menurun atau para ibu bisa mengalami baby blues dalam proses menyusui. Konselor laktasi ini juga bisa jadi teman diskusi yang sangat baik. Mereka bukan hanya dibekali seputar hal yang berbau kesehatan, tetapi juga kondisi psikologis ibu menyusui.
Untuk masalah mastitis, para ibu sebenarnya bisa langsung ke dokter umum atau yang lebih khusus, dokter laktasi, yang biasanya tertulis IBCLC (International Board Certified Lactation
Consultant) di belakang gelarnya. Masalah ini dibutuhkan penanganan medis menyeluruh. (Ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik