Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Senyuman bayi selalu memikat hati, dan salah satu momen yang paling menggemaskan adalah ketika mereka tersenyum saat tidur. Penasaran apakah senyuman ini berasal dari perasaan bahagia atau hanya respons refleks? Walaupun menggemaskan, senyum pada bayi yang mengantuk kemungkinan besar berasal dari refleks.
" Bayi dapat membuat wajah yang sangat ekspresif saat tidur, termasuk senyum. Selain senyum, gerakan lain seperti mengerutkan kening, bergerak-gerak, memukul, atau menghisap bibir juga bisa terjadi saat tidur," ujar Amaka Priest, seorang dokter spesialis anak.
Terlihat sederhana, refleks tidur ini sebenarnya memiliki peran dalam membantu bayi mengembangkan keterampilan sosial mereka di masa depan. Tidak jarang bayi menunjukkan senyuman refleks sebagai perasaan lega saat buang angin.
" Penelitian menunjukkan bahwa gerakan ini (senyum saat tidur) dapat membantu memperkuat otot yang dibutuhkan untuk ekspresi wajah, seiring bertambahnya usia," ungkap Dr. Priest.
Orangtua dapat membantu bayi belajar tersenyum melalui interaksi aktif, seperti berbicara, bernyanyi, dan tertawa bersama.
" Bayi akan belajar meniru ekspresi dan emosi di sekitarnya, membentuk dasar keterikatan dengan orang tua dan rasa percaya diri ketika mereka dewasa," kata dr. Priest.
Senyum yang disengaja pada cenderung muncul sejak usia 2 bulan. Di usia tersebut bayi mulai menghabiskan lebih banyak waktu untuk fokus pada wajah-wajah familiar di sekitarnya. Ekspresi wajah juga menjadi cara bagi bayi untuk " berbicara" dengan orang tuadan mengekspresikan kebutuhan mereka selain dari menangis. Respons yang cepat dan antusias terhadap senyuman bayi adalah kunci dalam membangun kepercayaan.
Ini juga menjadi awal komunikasi nonverbal dengan mereka. Ketika bayi mulai menunjukkan senyuman yang sering kali diiringi dengan suara menggemaskan, berinteraksilah sama mereka dengan membuat wajah lucu dan gerakan yang ceria untuk menjaga agar interaksi ini tetap menarik dan penuh ekspresif.
Saat melihat bayi tersenyum saat tidur, biasanya tidak perlu khawatir. Dokter Priest menyarankan agar orangtua berkonsultasi dengan dokter anak jika melihat ada kedutan tubuh yang tidak dapat rileks pada bayi.
" Kedutan atau sentakan berlanjut setelah bayi bangun dan ada kekakuan yang terjadi seiring pertumbuhan mereka dikarenakan penyakit atau berhubungan dengan pola makan yang buruk, segera diskusikan dengan dokter anak," ungkap dr. Priest.
Pada beberapa kasus, yang jarang terjadi, seperti kejang gelastik dapat menyebabkan bayi tersenyum, menyeringai, atau tertawa tanpa kendali, segera konsultasikan dokter.
Laporan: Aisyah Cryshanty/ Sumber: Parents.com
Dream - Setelah bayi dilahirkan, ada yang kondisinya sangat sehat dan bisa melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan ditaruh di dada ibu. Sementara ada juga yang mengalami masalah kesehatan dan harus menjalani pemeriksaan intensif oleh dokter spesialis anak.
Sebenarnya segera setelah bayi lahir ada pemeriksaan penting yang dilakukan. Hal ini merupakan skrining awal untuk mengetahui masalah kesehatan yang mungkin dialami bayi dan tak terdeteksi saat berada di kandungan.
Pemeriksaan ini dinamakan newborn screening. Dikutip dari Rspondokindah.co.id, pemeriksaan dilakukan pada 48–120 jam (2–5 hari) setelah kelahiran. Screening ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan adanya penyakit yang dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan, juga beberapa kelainan yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
Skrining pada bayi baru lahir ada yang rutin, ada pula yang hanya dilakukan pada keadaan khusus. Apa saja pemeriksaan tersebut?
Screening pendengaran
Gangguan pendengaran pada bayi dan anak sulit diketahui sejak awal. Selain itu, terdapat periode kritis perkembangan pendengaran dan bicara (dimulai dalam enam bulan pertama kehidupan dan terus berlanjut sampai si kecil berusia dua tahun). Bayi dengan gangguan pendengaran bawaan yang segera diintervensi sebelum usia enam bulan akan memiliki kemampuan berbahasa yang normal pada usia tiga tahun.
Retinopathy of Prematurity (ROP) sering terjadi pada bayi prematur dan merupakan salah satu penyebab kebutaan bayi dan anak di dunia, termasuk di Indonesia. Deteksi terhadap ROP sejak dini memungkinkan dilakukannya terapi yang sesuai untuk mencegah terjadinya kebutaan. Pemeriksaan ini wajib dilakukan pada kasus kelahiran dengan usia kandungan kurang dari 34 minggu atau berat bayi kurang dari 1.500 gram. Pemeriksaan dapat dilakukan di ruang NICU atau kamar bayi saat bayi berusia satu hari (jika kondisi bayi stabil)
Hipotoroid Kongenital (HK) yang tidak ditangani sejak dini dapat mengakibatkan retardasi mental berat. Sementara, angka kejadian kasus ini bervariasi di antara negara, antara 1:3.000 hingga 1:4.000 kelahiran hidup. Karenanya, deteksi dini hipotiroid memungkinkan bayi mendapatkan terapi secara dini dan diharapkan memiliki tumbuh kembang yang optimal. Pemeriksaan ini dilakukan saat bayi berusia 48–72 jam.
Pemeriksaan yang dilakukan pada bayi ber usia 48–72 jam ini bertujuan mendeteksi Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK)— kumpulan kelainan yang berhubungan dengan enzim yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Anak dengan HAK memiliki kelebihan androgen (hormon steroid lelaki), dan pada sebagian kasus tidak memiliki steroid yang cukup untuk mengatur keseimbangan kadar garam dalam tubuh. HAK merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa— umumnya terjadi setelah minggu kedua kelahiran. Selain itu, HAK juga dapat menyebabkan efek jangka panjang berupa gangguan perilaku
Untuk pemeriksaan yang lebih detail penting untuk mendiskusikan dengan dokter spesialis anak. Terutama jika anak diketahui memiliki masalah kesehatan bawaan. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO