Dream - Musisi Maia Estianty menganggap pendidikan seksual penting diberikan kepada anak-anak sejak usia masih kecil. Terlebih Maia sempat menjadi korban pelecehan seksual tukang kebun di rumah sang paman. Hal itu membuatnya semakin lebih menjaga ketiga jagoannya.
" Aku ngga ingin ada hal-hal yang membekas di kemudian hari," kata Maia ditemui di Hotel Mahakam, Jakarta Selatan, Rabu 20 April 2016.
Maia pun diselimuti rasa khawatir atas kejadian yang pernah menimpanya. Tapi kala itu, lanjut Maia, dirinya belum mengerti sama sekali.
" Nah jangan sampai keponakan-keponakan saya atau yang ada di sekeliling mengalami hal yang sama," pungkasnya.
Wanita kelahrian 27 Januari 1976 ini pun berusaha untuk terbuka agar ketiga anaknya terbiasa tidak merahasiakan sesuatu. Apalagi hal-hal yang mencurigakan.
Disentuh orang tak dikenal, apalagi di bagian-bagian vital dan sensitif. Dan Maia mengkomunikasikan hal itu dengan gaya yang santai dan tidak tabu.
" Kalau ditutupin nanti malah penasaran ingin tahu kan. Jadi jangan sampai kesannya tabu banget, penting buat terbuka agar mereka paham," pungkas Maia.
Di usia anak-anaknya yang kini beranjak dewasa, Maia pun tak bosan mengingatkan agar tidak salah dalam bergaul. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR