(Foto: Agus Apriyanto/Kapanlagi)
Dream - Berhenti merokok bagi sebagian orang bukanlah perkara mudah terlebih mereka yang telah mengonsumsinya secara rutin dan lama. Apalagi jika telah menghisap rokok dalam jumlah banyak selama sehari.
Tapi bukan berarti berhenti total dari kebiasaan merokok bukan tak bisa sama sekali. Selama masih ada tekad yang kuat, keinginan itu bsia terwujud.
Inilah yang telah dibuktikan Indro Warkop saat memutuskan berhenti merokok. Meski harus mengalami sakau selama dua pekan, anggota kelompok komedi legendaris ini tak mengurungkan niatnya.
" Saya sakau dua minggu. Kemasukan apapun sakit," ungkap pria 61 tahun ini dalam acara Gerakan Nasional Peduli Kanker Paru di Hong Kong Cafe, Jakarta Pusat, Selasa 11 Februari 2020.
Perasaan sakau itu berulang kali ditepis Indro dengan meneguhkan keinginannya untuk tetap hidup. Dia juga masih ingin merasakan sedapnya makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.
" Saya sakit fisik, tapi otak saya nggak," ujarnya.
Alasan lain yang membuat pemain film Gengsi Dong ini berhenti merokok adalah dia tidak ingin menyebabkan penyakit pada orang di sekitarnya.
" Saya perokok, tapi nggak suka menulari orang yang nggak merokok" .
Mengidap jantung koroner setelah 7 tahun berhenti merokok, ayah tiga anak ini mengakui jika keputusan menjadi perokok adalah kebodohan terbesar dalam hidupnya. Dia semakin merasa bodoh karena asap yang dihembuskannya membuat orang lain tertular.
" Rokok itu hak asasi Anda, tapi jangan sampai itu berdampak buruk bagi orang lain," katanya.
Setelah memberhentikan kebiasaan merokok 4 bungkus sehari, Indro mengaku merasa lebih 'jantan' karena telah berhasil mengalahkan keinginannya sendiri.
" Saya nggak pakai metode, langsung berhenti saat itu juga. Ketika berhasil berhenti, saya merasa jantan. Jantan itu bukan berarti hanya buat laki-laki, perempuan juga bisa," tutupnya.(Sah)
Dream - Sebagian besar pekerja kantoran memiliki kecenderungan yang sama, yaitu duduk di depan laptop selama berjam-jam. Hal ini tak bisa dihindari karena merupakan pekerjaan sehari-hari.
Belum lagi ketika pekerjaan sedang menumpuk. Berbagai hal pun dilakukan di meja kerja, termasuk sarapan hingga makan malam. Kondisi ini sebenarnya harus segera disiasati. Caranya dengan mencuri waktu dan cara agar tubuh tetap bergerak secara aktif.
“ Sekarang orang mau apa, tinggal tunjuk atau waktu makan siang tinggal panggil OB. Jadi terlalu banyak duduk dan itu tidak bagus untuk kesehatan," kata Andi Kurniawan, Spesialis Kedokteran Olahraga dalam acara Rexona Ajak Pria Indonesia Aktif Bergerak di Hallf Patiunus, Jakarta Selatan, Kamis 17 Oktober 2019.
Pengaruh buruk gaya hidup tidak aktif dan terlalu banyak duduk menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bahkan sebuah jurnal yang terbit pada 2012, terungkap menyebutkan bahwa sitting is the new smoking.
" Merokok satu batang bisa menurunkan harapan hidup 11 menit. Sedangkan duduk 2 jam bisa menurunkan harapan hidup 22 menit,” ujar Andi.
Selain itu, duduk terlalu lama bisa menyebabkan otot paha belakang menjadi lebih kaku. “ Kalau otot kaku, kita akan sering backpain. Apalagi kalau di depan komputer, akan sering neckpain. Peredaran darah juga akan turun," ungkap Andi.
Untuk bisa tetap bergerak di sela-sela kesibukan, disarankan agar sering melakukan stretching dan berdiri setiap 2 jam sekali. Akan lebih baik lagi jika kamu meluangkan waktu untuk berolahraga sederhana seperti yoga menggunakan kursi, berjalan kaki atau naik turun tangga.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR