Ilustrasi Vaksin Sinovac Dari China. (Foto: Shutterstock)
Dream - Baru-baru ini uji klinis vaksin Covid-19 tahap tiga yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca telah ditunda.
Alasannya, salah satu relawan yang ikut uji klinis mengalami gejala aneh mirip radang sumsum tulang belakang.
Penundaan ini merupakan tamparan keras bagi produksi vaksin Covid-19 dari AstraZeneca, yang merupakan salah satu kandidat kuat dan ditunggu-tunggu seluruh dunia.
Namun, berbeda dari terjadi di Inggris, pengembang vaksin Covid-19 dari China, Sinovac Biotech Ltd, mengumumkan bahwa uji klinis mereka berjalan dengan aman.
Vaksin CoronaVac yang mereka kembangkan menunjukkan hasil awal yang menggembirakan. Reuters melaporkan, vaksin itu aman dan memicu respons imun pada relawan lanjut usia.
Mengutip juru bicara Sinovac Biotech, Liu Peicheng, Reuters melaporkan CoronaVac tidak menyebabkan efek samping yang parah selama dua fase pertama uji klinis.
Sinovac Biotech mengungkapkan bahwa dua fase pertama uji klinis tersebut diikuti oleh 421 orang dengan usia paling muda 60 tahun.
" Lebih dari 90 persen dari mereka yang diberi dua suntikan CoronaVac menunjukkan peningkatan tingkat antibodi mereka secara signifikan," kata Liu.
Sementara itu, pada bulan Juli lalu, kantor berita Brasil Agencia Brasil, melaporkan bahwa tahap terakhir uji coba CoronaVac pada manusia telah dimulai di negara itu.
Pada uji coba fase ketiga itu akan dilakukan terhadap sekitar 9.000 relawan di berbagai negara bagian di Brasil.
Dream - Uji klinis vaksin Covid-19 tahap tiga yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca telah ditunda. Ini karena peserta uji klinis vaksin Covid-19 mengalami gejala yang tidak dapat dijelaskan.
Dilansir DailyMail Online, peserta uji klinis vaksin Covid-19 di Inggris dilaporkan mengalami infeksi sumsum tulang belakang, yang menurut dugaan merupakan reaksi dari vaksinasi.
AstraZeneca, yang memiliki hak paten atas vaksin itu mengatakan, semua studi tentang vaksin telah dihentikan.
Sementara mereka menunggu penyelidikan apakah efek samping itu terkait dengan vaksin Covid-19 yang diberikan.
Perusahaan farmasi itu tidak mengungkapkan informasi apa pun tentang kondisi peserta uji klinis, selain menggambarkannya sebagai 'reaksi yang serius'.
Meski demikian, surat kabar New York Times mengutip sebuah sumber melaporkan peserta uji klinis itu, menderita mielitis transversa atau radang sumsum tulang belakang yang terkait dengan respons imun yang abnormal.
Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, kebas atau mati rasa, tungkai atau lengan terasa lemah, serta gangguan buang air kecil dan buang air besar.
Penundaan uji klinis ini tidak jarang terjadi. Namun menjadi sebuah tamparan keras bagi harapan seluruh dunia yang menantikan vaksin Covid-19 siap dalam beberapa bulan mendatang.
Apalagi vaksin buatan AstraZeneca ini dianggap oleh banyak orang - termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - sebagai salah satu kandidat utama vaksin Covid-19 bagi seluruh dunia.
Juru bicara perusahaan, Michele Meixell, mengatakan pihaknya telah menunda uji klinis vaksinasi sehingga komite independen bisa melakukan peninjauan terhadap data dan keamanan vaksin.
" Penundaan merupakan tindakan umum yang harus dilakukan bila ada potensi masalah yang tidak bisa dijelaskan dalam salah satu ujian.
" Perusahaan sedang bekerja untuk mempercepat peninjauan studi kasus untuk meminimalkan efek samping selama sesi uji coba," tambah juru bicara itu.
Meski peserta uji klinis itu diharapkan sembuh, media melaporkan bahwa kasus tersebut dapat memengaruhi masa depan pengembangan vaksin oleh AstraZeneca.
Kandidat vaksin buatan AstraZeneca, yang dikenal sebagai AZD1222, sedang dalam uji coba fase 3 yang merupakan tahap terakhir sebelum disetujui dan diproduksi massal.
Bersama dengan Pfizer dan Moderna, AstraZeneca dan mitranya Universitas Oxford berharap bisa mengetahui hasil uji kllinis fase 3 ini aman dan bekerja dengan baik pada akhir tahun 2020.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia