Uji Klinis Vaksin Covid-19 Inggris Ditunda, Bagaimana yang dari China?

Reporter : Sugiono
Sabtu, 12 September 2020 17:02
Uji Klinis Vaksin Covid-19 Inggris Ditunda, Bagaimana yang dari China?
Vaksin tersebut aman dan memicu respons imun pada relawan lanjut usia.

Dream - Baru-baru ini uji klinis vaksin Covid-19 tahap tiga yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca telah ditunda.

Alasannya, salah satu relawan yang ikut uji klinis mengalami gejala aneh mirip radang sumsum tulang belakang.

Penundaan ini merupakan tamparan keras bagi produksi vaksin Covid-19 dari AstraZeneca, yang merupakan salah satu kandidat kuat dan ditunggu-tunggu seluruh dunia.

1 dari 8 halaman

Vaksin dari China Berjalan Aman

Namun, berbeda dari terjadi di Inggris, pengembang vaksin Covid-19 dari China, Sinovac Biotech Ltd, mengumumkan bahwa uji klinis mereka berjalan dengan aman.

Vaksin CoronaVac yang mereka kembangkan menunjukkan hasil awal yang menggembirakan. Reuters melaporkan, vaksin itu aman dan memicu respons imun pada relawan lanjut usia.

2 dari 8 halaman

90 Persen Antibodi Naik Usai Disuntik Vaksin

Mengutip juru bicara Sinovac Biotech, Liu Peicheng, Reuters melaporkan CoronaVac tidak menyebabkan efek samping yang parah selama dua fase pertama uji klinis.

Sinovac Biotech mengungkapkan bahwa dua fase pertama uji klinis tersebut diikuti oleh 421 orang dengan usia paling muda 60 tahun.

" Lebih dari 90 persen dari mereka yang diberi dua suntikan CoronaVac menunjukkan peningkatan tingkat antibodi mereka secara signifikan," kata Liu.

3 dari 8 halaman

Uji Coba Terhadap 9 Ribu Relawan

Sementara itu, pada bulan Juli lalu, kantor berita Brasil Agencia Brasil, melaporkan bahwa tahap terakhir uji coba CoronaVac pada manusia telah dimulai di negara itu.

Pada uji coba fase ketiga itu akan dilakukan terhadap sekitar 9.000 relawan di berbagai negara bagian di Brasil.

Sumber: Forum China and Portuguse-Speaking Countries

4 dari 8 halaman

Pasien Alami Gejala Aneh, Uji Klinis Vaksin Covid-19 Ditunda

Dream - Uji klinis vaksin Covid-19 tahap tiga yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca telah ditunda. Ini karena peserta uji klinis vaksin Covid-19 mengalami gejala yang tidak dapat dijelaskan.

Dilansir DailyMail Online, peserta uji klinis vaksin Covid-19 di Inggris dilaporkan mengalami infeksi sumsum tulang belakang, yang menurut dugaan merupakan reaksi dari vaksinasi.

AstraZeneca, yang memiliki hak paten atas vaksin itu mengatakan, semua studi tentang vaksin telah dihentikan.

Sementara mereka menunggu penyelidikan apakah efek samping itu terkait dengan vaksin Covid-19 yang diberikan.

5 dari 8 halaman

Mengalami Radang Sumsum Tulang Belakang

Perusahaan farmasi itu tidak mengungkapkan informasi apa pun tentang kondisi peserta uji klinis, selain menggambarkannya sebagai 'reaksi yang serius'.

Meski demikian, surat kabar New York Times mengutip sebuah sumber melaporkan peserta uji klinis itu, menderita mielitis transversa atau radang sumsum tulang belakang yang terkait dengan respons imun yang abnormal.

Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, kebas atau mati rasa, tungkai atau lengan terasa lemah, serta gangguan buang air kecil dan buang air besar.

6 dari 8 halaman

Kandidat Utama Vaksin Covid-19

Penundaan uji klinis ini tidak jarang terjadi. Namun menjadi sebuah tamparan keras bagi harapan seluruh dunia yang menantikan vaksin Covid-19 siap dalam beberapa bulan mendatang.

Apalagi vaksin buatan AstraZeneca ini dianggap oleh banyak orang - termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - sebagai salah satu kandidat utama vaksin Covid-19 bagi seluruh dunia.

7 dari 8 halaman

Juru bicara perusahaan, Michele Meixell, mengatakan pihaknya telah menunda uji klinis vaksinasi sehingga komite independen bisa melakukan peninjauan terhadap data dan keamanan vaksin.

" Penundaan merupakan tindakan umum yang harus dilakukan bila ada potensi masalah yang tidak bisa dijelaskan dalam salah satu ujian.

" Perusahaan sedang bekerja untuk mempercepat peninjauan studi kasus untuk meminimalkan efek samping selama sesi uji coba," tambah juru bicara itu.

8 dari 8 halaman

Hasil Uji Coba Baru Diketahui Akhir 2020

Meski peserta uji klinis itu diharapkan sembuh, media melaporkan bahwa kasus tersebut dapat memengaruhi masa depan pengembangan vaksin oleh AstraZeneca.

Kandidat vaksin buatan AstraZeneca, yang dikenal sebagai AZD1222, sedang dalam uji coba fase 3 yang merupakan tahap terakhir sebelum disetujui dan diproduksi massal.

Bersama dengan Pfizer dan Moderna, AstraZeneca dan mitranya Universitas Oxford berharap bisa mengetahui hasil uji kllinis fase 3 ini aman dan bekerja dengan baik pada akhir tahun 2020.

Beri Komentar