Kawasan Hutan Aokigahara, Jepang (Sumber: Ohelterskelter.com)
Dream - Pernah dengar Aokigahara? Hutan yang menjadi latar dalam novel Nami No Tou (Tower of Waves) karya Seicho Matsumoto pada tahun 1960-an. Dalam novel tersebut dikisahkan ada pasangan yang bunuh diri di sebuah hutan bernama Aokigahara karena cinta yang tak kesampaian.
Percaya atau tidak, Aokigahara tak hanya ada dalam kisah fiktif. Hutan ini benar ada di Jepang dan konon sering digunakan sebagai tempat harakiri atau bunuh diri. Tak ayal hutan ini dijuluki the suicide forest atau 'hutan bunuh diri'.
Aokigahara adalah hutan seluas 35 meter persegi yang berada di bagian barat daya kaki Gunung Fuji. Dahulu hutan ini dilewati oleh lava gunung yang meletus sehingga tanahnya mengandung banyak bebatuan vulkanik dan tidak dapat dihuni hewan.
Hutan Aokigahara berada di urutan kedua setelah Golden Gate Bridge (San Fransisco) sebagai tempat bunuh diri dengan korban terbanyak. Sejak tahun 1988 diperkirakan sekitar 100 orang tewas di sini setiap tahunnya.
Tempat ini juga diyakini berhantu karena pada abad ke-19 menjadi tempat pembuangan orang-orang yang sudah tua, untuk dibiarkan mati kelaparan. Ritual ini disebut Ubasute dan umum dipraktikkan ketika masyarakat di sana menderita kemiskinan dan kelaparan.
Memasuki hutan Aokigahara lebih dalam, kita bisa menemukan sisa-sisa sepatu, pakaian, atau benda peninggalan korban bunuh diri. Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
