Suasana Ramadan Dua Kota AS Ini Kental Terasa

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 3 Juli 2015 09:15
Suasana Ramadan Dua Kota AS Ini Kental Terasa
Meski menjadi mayoritas, suasana Ramadan begitu kental terasa di dua kota Negeri Paman Sam ini.

Dream - Setiap tahun, Ramadan membawa nuansa baru yang menyatukan warga muslim di seluruh dunia. Di Negeri Paman Sam, ada dua kota di mana aura Ramadan begitu kental terasa. Dearborn dan Dearborn Heights, Michigan, Amerika Serikat (AS) adalah nama kota tersebut.

Selama empat tahun terakhir, Ramadan menjadi hari-hari sulit bagi yang sedang berpuasa di wilayah AS. Selain berlangsung lebih lama, puasa juga jatuh di musim panas. Meski begitu, Dearborn dan Dearborn Heights telah menjadi kota yang tidak pernah tidur selama Ramadan.

Pemilik toko, restoran, dan para karyawan di dua wilayah itu sudah terbiasa untuk menyesuaikan jam buka atau jam kerja selama Ramadan. Hal itu dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi karyawan dan pelanggan yang berpuasa. 

Diab Hamadi, pemilik dua restoran Al-Ajami di Dearborn, mengatakan bisnisnya meningkat selama Bulan Suci. Meskipun restoran kehilangan pelanggan secara signifikan selama jam operasi utama, jam buka puasa telah menjadi penggantinya.

Al-Ajami, seperti banyak restoran di Dearborn, menyediakan makanan berbuka puasa dengan sistem prasmanan yang mencakup kurma, salad, sup, pilihan makanan laut dan domba. Namun, menu biasa akan tetap tersedia selama berbuka puasa.

Hamadi mengatakan ia tinggal di Virginia selama 32 tahun, tapi suasananya tidak seperti di Dearborn. " Di sini, di Dearborn, Anda merasakan semangat Ramadan yang kuat," katanya.

Kafe dan toko roti di Dearborn dan Dearborn Heights juga melakukan penyesuaian jadwal selama bulan Ramadan. Toko roti seperti Yasmeen Bakery dan Golden Bakery akan buka 24 jam agar bisa melayani mereka yang berbuka puasa dan sahur.

Penyesuaian jam tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan lalu lintas selama jam-jam sahur di Dearborn dan Dearborn Heights. Sementara rumah tangga di kota-kota di seluruh Michigan tertidur lelap, masyarakat Amerika-Arab di Dearborn dan Dearborn Heights asyik menikmati makanan sahur.

Sahur telah menjadi rutinitas unik dalam beberapa tahun terakhir di masyarakat setempat. Karena Ramadan jatuh selama musim panas, para pemuda libur sekolah dan bisa begadang setiap malam.

Bagi pemilik toko roti Golden Bakery, Hussein Hammoud, Ramadan berarti bisnis. Toko roti ini tetap buka sepanjang waktu, sementara cabangnya di Dearborn Heights, hanya tutup selama siang hari.

Antara tengah malam hingga pukul 4 pagi, pelanggan antre untuk memesan menu seperti keju, oregano dan daging mana'eesh, serta bayam yang dicampur kue daging dan roti panggang segar. Banyak pelanggan mengatakan porsi tersebut sudah cukup besar untuk mengisi perut sebelum puasa siang harinya.

" Waktu sahur benar-benar sibuk di sini," kata seorang karyawan Golden Bakery kepada Arab American News. " Pada hari kerja, kita biasanya melayani kelompok dewasa, tapi pada akhir pekan kami semakin sibuk karena mereka membawa keluarga dan anak-anak."

Sahur Berubah.....>>>>

 

1 dari 1 halaman

Makna Sahur Ikut Berubah

Makna Sahur Ikut Berubah © Dream

Dream - Sahur telah berubah menjadi acara sosial bagi banyak muslim lokal. Hookah Lounge and Cafe, seperti Lava Lounge di Dearborn Heights dan Sky Cafe di Dearborn, buka sampai pelanggan meninggalkan tempatnya satu persatu.

" Sepertinya bisnis menurun, tetapi pada malam hari berubah menjadi gila," kata Angela Jaafar, salah satu pendiri Lava Lounge. " Suasana sangat akrab. Banyak orang yang datang. Teras kami bahkan penuh sesak dengan pelanggan. Ramadan musim panas benar-benar panas."

Lava Lounge menyesuaikan jadwal selama Bulan Suci dengan buka setiap hari pukul 1 siang untuk melayani pelanggan yang makan siang. Untuk mempersiapkan makan malam, tempat ini menawarkan prasmanan Ramadan untuk berbuka puasa.

Seperti banyak bisnis lainnya, pemilik restoran juga mengakomodasi kebutuhan karyawan yang mungkin puasa.

" Kami mengizinkan mereka untuk berbuka puasa di tempat kerja," kata Jaafar. " Mereka akan berbuka puasa dengan sistem prasmanan dan dilakukan secara bergilir. Sistem tersebut berjalan cukup bagus."

Dari tiga kedai kopi yang biasa dikunjungi, Starbucks, Tim Hortons dan Biggby, yang terakhir adalah satu-satunya kedai kopi yang melakukan penyesuaian jadwal. Biggby memperpanjang waktu buka yang sebelumnya hanya sampai jam 9 malam, kini berubuh menjadi hingga tengah malam.

Khilloud Dabaja, pemilik Biggby di Dearborn, menjelaskan staf akan menyesuaikan dengan jadwal baru mereka.

" Kami mengadakan rapat dan membahas waktu yang terbaik kapan tutup. Kami akhirnya memutuskan bahwa tengah malam adalah waktu yang paling adil," kata Dabaja.

Puasa di Dearborn dan Dearborn Heights dimulai sekitar jam 4 pagi dan berakhir ketika matahari terbenam setelah 9 malam. Jadi ada 17 jam setiap hari sebelum berbuka puasa selama Bulan Ramadan.

" Setengah karyawan Biggby adalah Muslim dan akan puasa. Dan kami senang sebagian besar karyawan non-Muslim bersedia bekerja untuk shift pagi," kata Dabaja. " Dan setiap karyawan dituntut untuk bekerja setidaknya satu shift malam selama seminggu. Hal itu dilakukan agar semua orang merasa adil dengan jadwal baru kami."

Beri Komentar