Jual Mobil ke Luar Negeri, Indonesia Bawa Uang Rp30 Triliun

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 15 Juli 2021 11:12
Jual Mobil ke Luar Negeri, Indonesia Bawa Uang Rp30 Triliun
Kebijakan PPnBM telah meningkatkan penjualan mobil di semester I-2021 yang menghasilkan 167.774 unit.

Dream – Kebijakan relaksasi PPnBM mengerek penjualan mobil baru selama pandemi Covid-19. Sampai paruh pertama 2021, tercatat sebanyak 167.774 unit kendaraan telah menghiasi tempat parkir di rumah pemilik baru.

“ Berdasarkan hasil evaluasi kami, kebijakan PPnBM ini meningkatkan penjualan kendaraan bermotor. Sampai Juni penjualannya sudah mencapai 167.774 unit,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 14 Juli 2021.

Tak hanya penjualan, Agus mengatakan kebijakan diskon PPnBM untuk mobil baru ini menghasilkan efek domino. Kebijakan itu dipercaya bisa mendorong perekonomian nasional karena lebih banyak pihak yang terlibat ketika industri ini kembali mulai pulih.

“ Ini berdampak positif, yang memiliki multiplier effect, sehingga pada gilirannya akan mampu mendongkrak perekonomian nasional,” kata dia.

1 dari 3 halaman

Produksi 2 Jutaan Unit Mobil per Tahun

Saat ini, ada 21 perusahaan yang memproduksi kendaraan roda empat atau lebih. Nilai investasinya mencapai Rp71,35 triliun. Puluhan perusahaan itu memproduksi kendaraan 2,35 juta unit per tahun. Ada 38 ribu tenaga kerja langsung dan 1,5 juta pekerja di sepanjang rantai nilai industri ini.

“ Saat ini, tercatat ada 21 perusahaan industri kendaraan roda empat atau lebih yang ada di Indonesia,” kata Agus.

Sampai bulan Mei 2021 lalu tercatat sudah 14 ribu unit kendaraan roda empat atau lebih dan 320 kendaraan roda dua telah diproduksi. Tercatat sejak Januari 2021 hampir Rp30 triliun kendaraan roda empat atau lebih telah di ekspor keluar negeri. Ada Rp18,63 triliun yang diekspor ke 80 negara di dunia merupakan kendaraan CBU.

2 dari 3 halaman

Pabrikan Mobil Berharap PPnBM 0% Bisa Jaga Penjualan Saat PPKM Mikro

Dream – Produsen otomotif merespons hati-hati dan memantau dengan perkembangan kasus Covid-19 yang kembali meningkat di Indonesia. Kondisi pandemi saat ini membuat pemerintah tetap dengan keputusannya memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPPKM Mikro) hingga 5 Juli 2021.

Marketing Director TAM, Anton Jimmy Suwandi, mengatakan perusahaan masih akan terus memantau efek pemberlakuan PPKM terhadap penjualan otomotif.

“ Untuk penjualan, masih kami monitor karena ini masih hari pertama,” kata Anton ketika dihubungi Dream.co.id, Selasa 22 Juni 2021.

 

3 dari 3 halaman

Dengan kondisi kasus COvid-19 yang kembali meningkat, Anton telah meminta semua diler resmi Toyota untuk tetap mengikuti arahan pemerintah. Tak lupa semua petugas diler diminta menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penyebaran COVID-19.

“ Pertama, yang penting adalah meminta ke diler supaya di operation menjaga protokol kesehatan dan mengikuti arah pemerintah,” kata Anton.

 

 

Setelah bisa memastikan pelaksanan protokol kesehatan dengan ketat, Anton berharap kebijakan insentif diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) mobil baru dengan kapasitas mesin di bawah 1,5 liter bisa menopang penjualan mobil. Terlebih saat diberlakukannya kembali PPPKM.

“ Kami berharap dengan diteruskannya support PPnBM, especially 100 persen untuk mobil di bawah 1500 cc sampai Agustus, ini akan membantu demand,” kata dia.

Beri Komentar