Aktivitas Bersama Si Kecil (Foto: Istimewa)
Dream - Mengasuh anak di masa pandemi seperti ini memang gampang-gampang susah. Perubahan aktivitas sehari-hari yang berubah drastis, terutama keterbatasan di luar rumah menjadi tantangan baru bagi para orangtua.
Anjuran untuk tetap di rumah saja membuat ruang gerak anak jadi terbatas. Anak lebih banyak tinggal di rumah sehingga kebutuhan bersosialisasi dengan lingkungan luar otomatis berkurang. Sebagai gantinya, interaksi anak berubah makin intensif dengan orang tua ataupun saudaranya.
Perubahan interaksi yang tiba-tiba inilah yang kerap membuat orang tua bingung. Menurut Dokter Spesiali Anak dari RSIA Tumbuh Kembang Depok, dr. Miza Dito Afrizal, cara pengasuhan di masa pandemi memang unik karena belum ada panduan khusus yang dapat ditiru.
Namun demikain, dr Miza menekankan beberapa hal penting yang harus jadi perhatian orangtua.
" Nomor satu itu nutrisi sesuai dengan umur anak. Setiap anak punya kebutuhan nutrisnya masing-masing, imunisasi juga harus dilakukan selengkap mungkin," ujar dr Miza dalam acara virtual 'Aktivitas Seru Bareng si Kecil' yang diadakan oleh Tokopedia, Rabu 10 Maret 2021.
Selain memperhatikan asupan nutrisi dan kelengkapan imunisasi. Aktivitas anak juga penting untuk diperhatikan. Tetap tinggal di rumah selama masa pandemi membuat aktivitas bermain anak bersama teman-temannya jadi berkurang.
Keluarga khususnya orangtua dapat jadi pengganti teman bagi anak di rumah. " Semenjak pandemi ada penelitian yang menyatakan jika teman bergaul anak-anak ternyata bisa digantikan oleh siapa pun yang ada yang ada di rumah" tutur dokter spesialis anak ini.
dr Miza mengatakan anak, khususnya balita, memiliki kebutuhan sosial bermain yang tinggi. Orang tua diharapkan meluangkan waktu untuk menemani setiap aktivitas bermain anak dirumah.
Rumah harus dirancang jadi playground sementara bagi anak-anak. Beberapa aktivitas menyenangkan namun bermanfaat bisa dibuat dan disesuikan dengan usia buah hati.
" Anak dibawah dua tahun belum mengerti permainan, jadi mereka baru mengerti rule saat berusia 2 tahun keatas. Umur 2 tahun permainan yang dapat dilakukan contohnya puzzle, bisa juga sudah mulai cocokin warna" ucap dokter spesial aanak ini.
Menurut dr Miza anak berusia 3 sampai 4 tahun aktivitas yang dilakukan bisa lebih kompleks, seperti mengasah jiwa kompetitif pada anak dan bermain peran. Mengajak berlomba memasukan bola paling banyak atau menendang bola bisa jadi pilihan.
Untuk melatih imajinasi anak bisa diajak bermain peran seperti menjadi spiderman atau polisi.
Memfasilitasi ruang bermain bagi anak di kala pandemi, Tokopedia meluncurkan kampanye Tokopedia Parents Online Fair hingga 10 Maret 2021.
Sahabat Dream bisa menikmati sederet penawaran menarik, salah satunya diskon hingga 90% dari berbagai pegiat usaha, termasuk UMKM lokal.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal