Anak Tukang Becak Ini Buktikan bisa Jadi Content Creator dan Punya Toko Baju Sendiri, Intip Kisahnya

Reporter : Gloria
Rabu, 9 November 2022 08:30
Anak Tukang Becak Ini Buktikan bisa Jadi Content Creator dan Punya Toko Baju Sendiri, Intip Kisahnya
Dalam merintis kariernya hingga menjadi seperti yang sekarang ini, ia harus menghadapi sejumlah perjalanan yang tentu sangat nggak mudah. Intip kisahnya dulu, yuk!

Memiliki karir yang bagus dan keuangan yang stabil di usia muda memang menjadi sesuatu yang membanggakan. Bahkan sebagian orang terkadang memiliki pekerjaan sampingan agar keuangan mereka bisa tetap mencukupi dan nggak kekurangan. Namun, siapa menyangka bila gadis berusia 20 tahun mampu menghasilkan pendapatan yang luar biasa dari usaha sampingannya dan bahkan berkali-kali lipat besarnya dari gaji pekerjaan utamanya.

Yup, hal ini terjadi pada Kartini, seorang gadis muda yang menjadi salah satu tulang punggung dari keluarganya. Dalam merintis kariernya hingga menjadi seperti yang sekarang ini, ia harus menghadapi sejumlah perjalanan yang tentu sangat nggak mudah. Intip kisahnya dulu, yuk!

Memutuskan untuk Merantau Ke Jakarta

Di usianya yang ke 19 tahun, Kartini sudah memantapkan diri untuk merantau ke luar kota yang lebih besar. Hal ini ia lakukan seusai lulus dari bangku pendidikan SMK. Pada masa awal bekerja, ia hanya mendapatkan pekerjaan sebagai buruh pabrik di Jakarta untuk meringankan beban orang tuanya. Kartini mengaku iba dengan ayahnya yang sudah berumur tetapi masih harus banting tulang sebagai tukang becak, dan ibunya yang bekerja sebagai penjahit.

Di lingkungan yang sangat asing baginya, Kartini bekerja di sebuah pabrik perusahaan kecantikan di Cikarang. Namun, tantangan nggak henti-hentinya datang, mulai dari beban kerja yang berat hingga upah yang nggak cukup untuk membiayai kehidupannya di Jakarta dan keluarganya di Banjarnegara.

Mencari Usaha Lain sebagai Penghasilan Tambahan

Untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang mencukupi, akhirnya Kartini mulai memberanikan diri untuk berjualan skincare di sela-sela kesibukannya. Meskipun demikian, hasilnya masih belum dirasa memuaskan.

Kemudian, ia memutuskan untuk daftar program Shopee Affiliates. Di sini, dirinya perlu membuat konten atau video rekomendasi produk di media sosial. Selain itu, video yang dihasilkan juga berbeda dari yang lain. Pasalnya, Kartini juga menyematkan link produk agar orang-orang bisa dengan mudah membeli setiap barang yang direkomendasikan. Dari situ Kartini mendapatkan komisi dari Shopee Affiliates.

Pada bulan pertama menekuni profesi sebagai content creator, Kartini berhasil mendapatkan penghasilan yang setara dengan upah bulanan pekerjaan utamanya. Adapun kini penghasilannya mencapai sepuluh kali lipat dari upahnya sebagai pegawai pabrik kala itu.

Menjadi seorang affiliate memang awalnya menjadi pekerjaan sampingannya untuk bertahan di ibukota. Ia mencari pekerjaan sampingan demi memenuhi kebutuhan hidup sekaligus meringankan beban keluarganya di Banjarnegara.

Namun, karena penghasilannya kini sudah lebih dari cukup untuk membiayai hidupnya dan keluarga, ia akhirnya memberanikan diri untuk meninggalkan pekerjaan utamanya dan menekuni diri sebagai Shopee affiliate.

Komisi-komisi yang ia dapatkan di sini, semakin membuatnya bersemangat untuk bekerja sebagai seorang affiliate. Ia bahkan sudah bertekad untuk tetap bisa mengunggah sebuah konten minimal satu kali dalam seminggu.

Membuka Toko Baju karena Cinta dengan Dunia Fashion

Anak Tukang Becak Ini Buktikan bisa Jadi Content Creator dan Punya Toko Baju Sendiri, Intip Kisahnya© Foto dok. pribadi Kartini

Hasil memang nggak pernah mengkhianati usaha. Berkat ketekunannya itu, sekarang Kartini menjadi semakin kreatif dalam membuat konten. Berpadu dengan kecintaannya pada bidang fashion, akhirnya Kartini juga memutuskan untuk membuka toko baju di Shopee.

Awalnya, toko itu digunakan untuk menjual baju dan aksesori second miliknya dengan kondisi yang masih layak pakai atau bahkan tampak baru. Namun tidak lama setelahnya, Kartini menjual produk bajunya sendiri di Shopee. Bisnis tersebut ia bangun bersama sang ibu menggunakan modal dari komisi affiliate-nya.

“ Di Shopee Affiliates Program, aku merasa menemukan passion-ku di bidang fashion. Akhirnya aku memutuskan untuk merintis bisnis sendiri yang fokus menjual produk pakaian serta aksesoris dengan desain unik dan kekinian,” ucap Kartini.

Tak hanya itu, Kartini juga membawa bekal yang didapatkannya dari Shopee Affiliates Program sebagai pedoman dalam menjalankan usahanya. Ia mengaku bahwa kemampuan membuat konten yang didapat selama menjadi Shopee affiliate sangat membantunya, khususnya untuk memasarkan produk yang dijual.

Beri Komentar