Antar Sekolah Naik Ferrari, Orang Tua Di-Kick dari Grup Chat Sekolah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 18 Oktober 2018 08:30
Antar Sekolah Naik Ferrari, Orang Tua Di-Kick dari Grup Chat Sekolah
Malah, dicoret dari grup chat.

Dream – Seorang pria di Tiongkok dikeluarkan dari grup percakapan orang tua murid di platform percakapan. Bukan karena sering mengkritik atau jarang komentar, pria itu diusir gara-gara sebuah mobil Ferrari.

Ternyata, para penghuni grup itu menendang pria yang belakangan diketahui bernama Lie karena mengantarkan anak ke sekolah dengan mengendarari Ferrari 488.

Dilansir dari Oddity Central, Kamis 17 Oktober 2018, Li merupakan eksekutif senior di pengembang properti di Hangzhou, Tiongkok. Pada suatu ketika, Li mengantar anak lelaki bungsunya ke sekolah dengan Ferrari 488. Tindakan Li membuat para orang tua murid “ gerah”.

Wali murid memberi tahu Li tentang keluhan-keluhan tentangnya. Beberapa orang tua khawatir mengantar anak dengan mobil mewah bisa membuat kesenjangan sosial. Mereka cemas anak-anak mulai membanding-bandingkan orang tuanya dengan orang tua anak lainnya.

Li tidak terima dengan penjelasan para orng tua tersebut. Alhasil, Li jadi sasaran penyerang di grup percakapan tersebut. 

“ Itu tidak pantas. Kamu seharusnya tidak pamer, tak peduli seberapa kaya dirimu,” tulis salah seorang orang tua di WeChat Group.

“ Kalau hanya mengantar anak ke sekolah, bisakah menggunakan mobil yang biasa? Kamu, kan, tidak kekurangan uang,” kata orang tua lainnya.

Sekadar informasi, dilansir dari Wikipedia, Ferrari 488 merupakan sport car yang diproduksi Ferrari pada 2015. Mobil ini memiliki mesin V8 twin turbocharged berkapasitas 3,9 liter. 

Dilansir dari Priceprice.com, harga Ferrari 488 berada di kisaran Rp9 miliar-Rp12,5 miliar.

1 dari 2 halaman

Tolak Permintaan Orang Tua Murid

Li menolak permintaan guru dan orang tua murid lainnya. Alasannya, dia telah bekerja keras dan bisa membeli mobil dengan jerih payahnya.

Sebagai orang tua Li ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Kalau ada yang merasa aneh tentang tindakannya, dia menganggap ada yang salah dengan orang tua murid.

“ Kalau mengendarai mobil balap bisa menyakiti perasaan, anak-anak kamu terlalu sensitif,” kata dia.

Permintaan para orang tua agar Li mengantar anak dengan mobil biasa juga ditolaknya mentah-mentah.

“ Lalu, mengapa saya harus membeli mobil lain untuk memenuhi permintaanmu?” kata dia.

Penjelasannya justru membuat situasi menjadi lebih buruk. Ujung-ujungnya, dia di-kick dari grup. Pesan terakhirnya, “ Ada apa dengan kalian?”

2 dari 2 halaman

Membuat Kontroversi

Cerita kontroversial ini beredar di jejaring sosial Tiongkok, Weiboo, dan menimbulkan perdebatan hangat. Ada orang-orang yang setuju bahwa pamer mobil mewah bisa menimbulkan anak-anak iri.

Yang lainnya justru menyoroti sikap orang tua murid serta guru anak Li. Padahal, dua pihak ini bisa mengajari anak-anaknya tentang uang, kekayaan, dan kesenjangan sosial.

“ Kesenjangan sosial itu adalah hal yang nyata. Lebih baik mendidik anak tentang cara menghadapi kesenjangan sosial daripada menghukum orang yang mengendarai mobil balap untuk pamer kekayaan,” tulis salah seorang warganet.

Beri Komentar