Finalis WMA Elisa Sholeha Dari Indonesia (Kiri) Dan Nisha Zaskia Sungkar Dari Malaysia (Kanan) /Foto: Intan, Wardah
Dream - Tak hanya diajarkan mengatur waktu dengan baik, para finalis World Muslimah Award 2014 juga belajar mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya. Pihak World Muslimah Foundation meminta seluruh finalis untuk bisa mengatur keuangannya dengan cara yang unik.
Mereka semua diajak untuk berbelanja di Pasar Ngasem, Yogyakarta yang dekat dengan tempat wisata Tamansari.
" Mereka semua diberikan uang Rp 150 ribu kemudian kami minta mereka berbelanja sesuatu untuk diberikan ke panti jompo, kemudian harus disisihkan 2,5 persen untuk zakat, 10 persen untuk investasi dan 10 persen lagi menabung. Tetapi mereka juga harus bisa membeli sesuatu untuk mereka sendiri," ungkap Secretary General World Muslimah Foundation, Jameeyah Sheerif, Rabu 19 November 2014.
Muka-muka panik pun terlihat dari para finalis ketika panitia memberitahu waktu yang mereka miliki hanya 30 menit. Para finalis sibuk menghitung sisihan uang, tak ada yang memikirkan untuk kepentingan sendiri. Semua finalis mengutamakan sisihan uang dan untuk para orangtua di panti jompo.
" Berapa yah ini kalau dipersenkan, sisa uang untuk belanja jadi berapa yah," kata Elisa Sholeha
Finalis dari Indonesia yang terlihat mencatat hitungannya di sebuah kertas.
Kemudian mereka langsung bergegas menghampiri penjual yang ada di Pasar Ngasem tersebut. Tawar menawar pun terjadi, " Baju ini bisa dikurangi yah, Alhamdulillah saya dapat potongan harga lumayan banyak dari para penjual batik dan makanan di pasar ini. Kami diminta untuk membelikan sesuatu ke panti jompo dan untuk kami sendiri," ungkap Bilqis finalis dari Nigeria.
Dengan bulir-bulir keringat jagung di dahi, mereka tak pantang menyerah menawar dengan harga yang diinginkan, " Maaf kalau nawarnya kemurahan tetapi uangnya tidak banyak untuk beli barang- barang, bismillah dicukup-cukupkan," ujar Nazreen dari India.
Penjual demi penjual mereka hampiri, " Mari harganya murah. Iyah sini mau harga berapa Insya Allah bisa disesuaikan," kata salah satu pedagang.
Waktu 30 menit pun usai, mereka kembali berkumpul untuk menyerahkan hasil belanjaan dan uang yang disisihkan ke dalam amplop.
" Mereka lucu-lucu ada yang membelikan lotion untuk nenek-nenek di panti, ada yang sembako ada sendal jepit dan banyak lagi. Mereka sudah bisa me-manage keuangan dengan baik, kalau dilihat dari hasilnya. Ini pembelajaran untuk mereka agar tidak boros dan bisa menghitung keuangan dengan baik jangan sampai besar pasak daripada tiang," ujar Jameeyah.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal