Foto: Instagram Pipik Dian Irawati
Dream - Setelah kepergian sang suami Ustad Jefri Albukhori pada dua tahun silam, Pipik Dian Irawati nampak selalu mengenakan pakaian serba hitam di berbagai kesempatan. Begitu pula dengan foto-foto yang diunggahnya di akun media sosial ibu beranak empat tersebut.
Banyak orang menduga jika Pipik belum bisa menerima kepergian sang suami tercinta. Bahkan pada acara yang dipandunya saat bulan Ramadan yang lalu, Ustadz Yusuf Mansur dan Desi Ratnasari kerap menggodanya untuk segera mencari pendamping hidup yang baru.
Menghadapi hal itu, Pipik akhirnya berkomentar melalui sebuah caption foto yang di-apload pada Senin kemarin, 3 Agustus 2015. Bagi wanita yang aktif berdakwah itu, baju hitam adalah bagian dari refleksi untuk selalu memperbaiki diri.
Melalui akun Instagram _ummipipik_ " aku pake baju hitam bukan karena aku berduka......, tapi hitam buat aku adalah bahwa diri ini masih kotor masih hitam yg harus terus dibersihkan... masih banyak dosa hingga harus terus belajar utk terus memperbaiki diri.... kalau kita pake baju hitam trus kena debu atau kotoran apapun pasti kelihatan.. dan kita bersihin terus , nah itulah diri saya.. yg masih banyak dosa blm sempurna dlm ibadah , buatku hitam adalah lambang kerendah hatian ,lambang tawadu' dan hitam itu misterius hihihi" .
Respon dari para follower-nya cukup positif. Banyak dari mereka yang mendukung keputusan Pipik tersebut. Apapun yang dikenakan Pipik membuatnya selalu terlihat cantik dan sholehah. Meskipun berwarna hitam, mereka tetap memuji pakaian yang dikenakan Pipik.
Bahkan, Pipik cukup aktif untuk membalas beberapa pertanyaan dari penggemarnya. Seperti salah satunya ketika menjawab pertanyaan dari @de_hasbi " Warna hitam pakaian sunah utk wanita yg diginakan istri2 nabi dan para sahabiyah" .
Advertisement
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal