Ferrari 288 GTO Klasik Dicuri Ketika Sedang Diadakan Test Drive. (Foto: Shutterstock)
Dream – Seorang pencuri melarikan Ferrari klasik 288 GTO. Nilai tunggangan ini mencapai US$2,2 miliar (Rp31,79 miliar).
Dikutip dari Zing, Sabtu 18 Mei 2019, mobil merah berlogo kuda jingkrak ini dicuri di Dussler, Jerman, Senin lalu.
Hal ini bermula ketika pencurinya berpura-pura ingin membeli mobil. Dia menawarkan diri untuk mencobanya. Dengan cepat, mobil itu dilarikan.
Sayang seribu sayang, Ferrari 288 GTO ini terbilang langka. Sang pemilik mobil mengatakan, selama test drive berlangsung, pria itu menghentikan mobil. Dia membuka pintu untuk berganti duduk dari kursi penumpang ke sopir.
Pencuri itu ingin mengendarai sendiri. Ketika sudah di bangku sopir, dia mengendarai dengan cepat dan meninggalkan sang pemilik yang nelangsa.
Sehari kemudian, supercar ini ditemukan di sebuah garasi di Grevenbroich—sebuah kota yang berjalan 29 km dari Dussler. Tak diketemukan identitas sang pencuri.
Sekadar informasi, mobil 288 GTO ini merupakan mobil ikonik pada tahun 1980-an. Hanya ada 272 unit mobil yang diproduksi selama 1984—1987 untuk melayani balap Grup B.
Sayangnya, balapan ini dibatalkan dan Ferrari mengubahnya menjadi mobil biasa.
Ferrari 288 GTO mengusung mesin twin turbocharged V8. Mesin berkapasitas 2,9 liter ini bisa menghasilkan kekuatan 395 HP dan torsi 497 Nm.
Berat mobil ini sebesar 1,1 ton dan bisa mencapai kecepatan maksimal 288 kilometer.
Mobil ini pernah dikendarai oleh legenda F1, Eddie Irvine. Pada Januari, Ferrari 288 GTO lainnya dilelang dan laku US$3,36 juta (Rp48,56 miliar). (ism)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
