Bingung Cara Mengatasi Insomnia? Ini Solusinya

Reporter : Siwi Nur Wakhidah
Minggu, 2 Juni 2019 04:00
Bingung Cara Mengatasi Insomnia? Ini Solusinya
Apa Sahabat Dream pernah merasa kurang tidur, susah tidur di malam hari, atau merasa kualitas tidur yang kurang baik? Jika iya, bisa jadi Sahabat Dream mengidap insomnia.

Dream- Banyak yang mengira insomnia merupakan gangguan tidur di malam hari saja. Padahal kita tidak dapat menyimpulkan hanya dari anggapan masyarakat umut itu saja.

Dilansir dari Helpguide.org, insomnia didefinisikan sebagai gangguan tidur. Tidak hanya soal sulit tidur di malam hari saja namun juga berkaitan dengan kualitas tidur seseorang.

Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda. Kita tidak dapat menyimpulkan bahwa orang yang selalu tidur 8 jam sehari bebas dari insomnia.

Seseorang yang tidur 8 jam dan bangun dalam keadaan lelah serta  mengantuk di siang harinya, ada kemungkinan dia mengidap insomnia. 

Ada banyak gejala insomnia yang jarang kita ketahui, lho Sahabat Dream. Seperti, kesulitan tidur walau badan terasa lelah, sering terbangun di malam hari, mengantuk di siang hari, mudah lelah, dan bangun tidur yang tidak menyegarkan.

Bisa juga, tanpa disadari terkadang kita juga mengidap insomnia.

Lalu, bagaimana cara mengatasi insomnia? Ada dua cara yang bisa kita lakukan nih, Sahabat Dream, yaitu secara medis dan non-medis.

1 dari 2 halaman

Atasi Insomnia dengan Cara Non Medis

Atasi Insomnia dengan Cara Non Medis © Dream

Apa yang dimaksudkan dengan cara non-medis adalah dengan cara kognitif dan perilaku. Bisa saja kita mengidap insomnia karena kebiasaan-kebiasaan kita yang mengganggu jam tidur, atau juga bisa karena pengaruh psikis.

Dilansir dari National Sleep Foundation, ada tiga cara mengatasi insomnia secara non-medis, yaitu dengan cara-cara berikut ini:

1. Latihan Relaksasi

Latihan yang satu ini berkaitan dengan latihan otot progresif, yang membuat pengidap insomnia mengendurkan otot-ototnya di berbagai area tubuh secara sistematis. Latihan ini termasuk latihan pernapasan, meditasi, dan latihan relaksasi lainnya.

2. Stimulus Control

Cara mengatasi insomnia dengan stimulus control dapat membantu pengidap insomnia membangun hubungan dengan tempat tidur dan waktu tidur, dengan membatasi kegiatan-kegiatan yang hanya boleh dilakukan di tempat tidur. Sehingga, akan membuat pengindap insomnia hanya melakukan kegiatan tidur di tempat tidur dan tidak memikirkan kegiatan lain.

3. Terapi Perilaku Kognitif

Cognitive Behavioral Therapy (CBI) atau Terapi Perilaku Kognitif, menjadi salah satu cara mengatasi insomnia tanpa tindakan medis. Terapi ini biasa dilakukan oleh orang yang menderita insomnia akut, namun terapi ini juga baik dilakukan penderita insomnia ringan.

Terapi ini mengandalkan cara berpikir sehingga dapat mengubah perilaku, seperti menghilangkan ketakutan dan memberikan tantangan untuk tidur. Membuat para pasien terapi merasa tidur adalah suatu kegiatan yang harus rutin dilakukan demi kesehatan.

2 dari 2 halaman

Atasi Insomnia dengan Cara Medis

Atasi Insomnia dengan Cara Medis © Dream

Setelah mengetahui cara mengatasi insomnia secara non-medis, kini kita wajib tahu bagaimana cara mengatasi insomnia dengan perlakuan medis. Apakah pengidap insomnia perlu mengonsumsi obat tidur?

Salah satu cara medis untuk mengatasi insomnia adalah dengan mengonsumsi obat tidur. Namun, untuk mendapatkan resep obat ini, pengidap insomnia perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Sehingga jenis obat dan dosis yang diberikan dapat tepat membantu mengatasi insomnia, dan tidak menyebabkan ketergantungan.

Berikut adalah beberapa jenis obat khusus bagi pengidap insomnia, seperti hipnotik benzodiazepine, hipnotik non-benzodiazepine, dan agonis reseptor melatonin.

Masalah tidur Insomnia



Cara mengatasi insomnia lainnya, bisa dengan membuat kamar dan tempat tidur kita menjadi tempat ternyaman bagi kita, baik dengan mengubah warna sprei, cat dinding, dan bahkan sampai menambahkan lilin aroma terapi di setiap sudut kamar. Semua bisa dilakukan dan dicoba ya Sahabat Dream! Semoga tidurmu nyenyak.

(Sah, Sumber: National Sleep Foundation dan Help Guide)

Beri Komentar