Helvy Tiana Rosa Bersama Mathias Muchus Dan Seorang Aktor KMGP (istimewa)
Dream - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kamis pekan lalu menggelar doa bersama dalam rangka produksi film " Ketika Mas Gagah Pergi" (KGMP) di Bintaro Jaya Sektor 5, Tangerang Selatan.
Hadir dalam doa bersama itu sejumlah pengurus ACT beserta tim produksi film KGMP. Demikian rilis yang diterima Dream, seperti dikutip Selasa 6 Oktober 2015.
Dalam sambutannya, salah satu tim produksi sekaligus Senior Vice President (SVP) Aksi Cepat Tanggap (ACT), N. Imam Akbari, mengatakan pembuatan film itu menjadi usaha untuk mengedukasi generasi muda mengenai gerakan membantu sesama.
Menurutnya, tugas lembaga kemanusiaan tidak hanya bekerja secara fisik menjembatani ‘si mampu’ dengan ‘si miskin’, namun juga ada kewajiban untuk mengedukasi generasi muda.
“ Ini adalah sebuah tantangan kita menghasilkan produk budaya untuk anak muda sehingga dapat dengan mudah menyerap kebaikan nilai-nilai kemanusiaan, kedermawanan dan kerelawanan yang dituangkan dalam produk budaya yaitu film.” ujarnya.
Menurut Imam ada tantangan besar dalam menggarap film ini. “ (Produksi film) Ini memiliki tantangan yang luar biasa di tengah kondisi politik dan ekonomi di negeri yang sedang sulit seperti saat ini,” tegasnya.
Penulis novel KGMP, Helvy Tiana Rosa, mengatakan, rencana pembuatan film ini sebetulnya sudah berjalan sejak lama. Bahkan dia menjelaskan ada setidaknya 11 production house yang ingin membiayainya.
“ Sebenarnya ada 11 PH yang berminat, saya menginginkan film ini untuk diproduksi sendiri,” kata perempuan yang telah menerima penghargaan sastra ini.
Menurut Helvy, dalam perjalanannya dia akhirnya bertemu penulis skenario yang 'asyik' yaitu Freddy. Tak lama berselang dia kemudian bertemu Adha dan Firmansyah.
“ Ini proyek pertama kami. Semoga bisa menjadi usaha untuk membangun proyek film selanjutnya,” Kata Helvy
Aktor senior, Mathias Muchus yang bergabung dalam produksi film ini mengatakan jika motivasi utamanya bergabung dengan KMGP bukan untuk mencari uang. Dia menilai produksi film KMGB merupakan usahanya untuk membuat film yang baik dan berkah.
“ Kalau kita cuma berputar diangka-angka, nggak ada berkahnya, kaya juga nggak,” selorohnya.
Film KMGP ini diharapkan Mathias dapat membenahi mental anak-anak muda. Sebab, menurutnya film tersebut menjadi salah satu media yang sangat efektif untuk memengaruhi penonton.
KMGP sendiri awalnya merupakan novel karya Helvy Tiana Rosa yang ditulis tahun 1992 dan diterbitkan pertama kali tahun 1997. Kini buku " Ketika Mas Gagah Pergi" (KMGP) sudah dicetak ulang 39 kali oleh 3 penerbit dan terjual lebih dari satu juta eksemplar.
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari