(Foto: Shutterstock)
Dream - Bagi sebagian calon pengantin, terkadang pusing memilih cincin perkawinan. Selain desain, jenis bahan cincin yang beragam terkadang membuat calon mempelai sulit menentukan pilihan.
Desain Cincin Tunangan dan Cincin Kawin, klik di sini.
Banyak orangtua berpendapat cincin pernikahan yang ideal terbuat dari emas kuning. Pasalnya, terlihat lebih everlasting, sakral, dan juga memiliki nilai jual yang tetap tinggi.
Berbeda dengan pemikiran anak-anak muda yang lebih mengacu pada tren, yang biasanya lebih tertarik memilih emas putih.
Sebenarnya cincin seperti apa yang terbaik untuk dipilih calon mempelai?

Menurut penuturan desainer Anne Avantie, tidak ada aturan baku dalam meilih cincin pernikahan. Anne bahkan mengatakan, cincin pernikah yang berwarna kuning hanya sebatas budaya yang diterapkan pada sebagian masyarakat saja. Sehingga tidak perlu terlalu khawatir untuk memilih cincin yang lebih modern.
" Manusia itu kan sudah diberikan akal dan budi, semuanya jalan. Apa yang menjadi tradisi memang perlu dipatuhi tetapi jangan sampai membuat dan mengebiri budaya sebagai keharusan yang pasti. Buka ruang bagi industri fesyen di Indonesia untuk melakukan sesuatu yang sifatnya untuk mengembangkan. Enggak apa-apa pakai cincin emas putih," tutur Anne, saat dijumpai di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Sependapat dengan Anne, General Manager The Palace, Jelita Setifa, juga mengatakan tren cincin pernikahan semakin mengarah pada selera masing-masing individu. Jika beberapa tahun belakangan orang masih bertahan pada desain cincin emas kuning, maka sekarang beralih pada perpaduan dua warna.

" Sekarang secara tren lebih ke warna, calon pengantin lebih berani pakai cincin kombinasi white gold dan rose gold. Kalau dulu kan kalau enggak kuning enggak emas, lalu bergeser ke white gold dan sekarang two tone," terang Jelita Setifa.
Menurut Jelita, biasanya cincin emas kuning masih dipakai oleh ornag-orang yang mendambakan konsep pernikahan tradisional. Sehingga serasi saat dipadukan dengan baju pernikahan tradisional, seperti kebaya.
" Kalau yang modern semua tergantung berdasarakan calon pengantin pokoknya semua benar-benar kembali ke calon mempelai kok sekarang itu desain dan warnanya," tutup Jelita.
Advertisement
Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

LUNE: Debut Album Anggi Marito yang Menyentuh dan Penuh Cerita

Menhut Bakal Cabut 20 PBPH Bermasalah Seluas 750 Ribu Hektare: 'Saya Akan Buktikan'