Airbag Bermasalah, Toyota Tarik 60 Ribu Rush

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 15 Juli 2019 19:59
Airbag Bermasalah, Toyota Tarik 60 Ribu Rush
Ini tahun produksi Rush yang terkena recall.

Dream – Toyota Asta Motor memanggil kembali (recall) 60 ribu Toyota Rush untuk diperbaiki. Recall ini dilakukan karena ditemukan masalah pada airbag.

" (Pemanggilan kembali untuk) updating ECU (Electronic Control Unit) airbag,” kata Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto ketika dihubungi Dream, Senin 15 Juli 2019.

Sekadar informasi, pemanggilan ini dilakukan untuk 60 ribu pelanggan yang memiliki Toyota Rush dengan produksi akhir Desember 2017-Februari 2019.

Pemanggilan kembali dilakukan melalui situs resmi atau saluran komunikasi Toyota. Penggantian ECU ini tidak dipungut biaya.

Semua jaringan Toyota dilibatkan untuk memastikan pelanggan agar mengganti ECU airbag kendaraan. Hal ini disebabkan karena ada potensi kantong airbag tak sengaja bisa mengembang pada kondisi tertentu. Airbag yang tiba-tiba mengembang disebabkan oleh ada pemrograman komputer yang tidak sesuai.

1 dari 5 halaman

Pentingnya Airbag untuk Keselamatan, Halangi Pernapasan?

Dream – Tidak sedikit pengendara mobil mengira sabuk pengaman sudah cukup untuk menjaga keselamatan ketika terjadi benturan keras. Selain seatbeltairbag juga menjadi salah satu fitur keselamatan berkendara yang penting.

Keberadaan kantong udara di mobil sangat penting dan membantu untuk mencegah penumpang cedera ketika terjadi kecelakaan di jalan.

Bagaimana airbag berfungsi saat kecelakaan? Dikutip dari Suzuki, Minggu 5 Mei 2019, airbag berfungsi saat terjadi tabrakan keras terdeteksi oleh sensor mobil.

Sensor ini akan langsung mengirimkan sinyal agar airbag mengembang. Kantong udara ini akan melindungi daerah vital di tubuh kita, mulai dari kepala, leher, dan dada.

Tanpa adanya airbag sebagai bantalan, tubuh yang cuma ditahan oleh seatbelt berisiko mengalami cedera pada leher dan dada, terlebih jika benturannya sangat keras.

Posisi airbag itu tergantung tipe kendaraannya. Beberapa ada yang terpasang di bagian depan (pengemudi dan penumpang depan) dan ada juga yang terpasang sampai ke bagian penumpang yang duduk di kabin belakang. 

2 dari 5 halaman

Airbag Halangi Pernapasan?

Jawabannya, tidak. Airbag telah didesain dan diuji untuk memastikan keamanannya ketika digunakan. Yang penting, materi yang digunakan adalah nilon tipis dengan lubang-lubang berukuran kecil.

Dari lubang ini, gas nitrogen yang akan membuat airbag mengembang, keluar. Lalu, airbag akan mengempis perlahan.

Apakah gas ini berbahaya? Jangan khawatir. Udara yang dihirup ini 78 persen mengandung nitrogen. Bisa disimpulkan gas ini aman jika terhirup.  (ism) 

3 dari 5 halaman

Jarang Diketahui, Ini Efek Tersembunyi Saat Airbag Mengembang

Dream – Tak hanya sabuk pengaman, kantong udara (airbag) menjadi perangkat keselamatan yang mulai diperhitungkan pabrikan otomotif supaya diterapkan di setiap produk mobil. Airbag memang sudah diyakini bisa menekan risiko cedera serius ketika terjadi kecelakaan.

Meski dianggap aman, airbag yang mengembang saat terjadi kecelakaan ternyata menyimpan efek kecil bagi penumpang. 

Dikutip Dream dari Liputan6.com, Jumat 16 November 2018, Global Project Management Methods and Engineering Proces Autoliv, Davik Nugroho, mengatakan efek itu berupa lecet.

“ Secara general enggak mungkin kalau bilang zero percent enggak ada luka. Tapi kalau ada lecet itu jauh lebih bagus (daripada luka parah atau hilang nyawa),” kata dia di acara ASEAN Automobile Safety Forum 2018 yang digelar oleh Asean New Car Assessment Program (NCAP) di Proving Ground Bridgestone di Karawang, Jawa Barat.

Mengutip dari berbagai sumber, efek lain yang bisa berdampak terhadap korban kecelakaan usai airbag mengembang adalah masalah tenggorokan serta mata gatal dan berair.

 

4 dari 5 halaman

Efek lainnya

Masalah di atas diketahui berasal dari debu dan asap ketika airbag mengembang. Kantong udara juga memiliki tepung maizena atau talcum powder sebagai pelumas agar tak menempel.

Ada juga airbag yang menggunakan bahan kimia, seperti atrium hidroksida atau kalium klorida, serta sodium azide (NaN3).

Penggunaan airbag ini memang pantas diterapkan di mobil. Alasannya, bisa menekan risiko cedera yang parah kalau terjadi kecelakaan.

(Sumber: Liputan6.com/Herdi Muhardi)

5 dari 5 halaman

Efek Mengerikan Jika Mobil Tak Ada Seatbelt dan Airbag

Dream – Kantong udara (airbag) dan sabuk pengaman (seatbelt) adalah perlengkapan penting yang harus ada di setiap kendaraan. Kedua komponen ini bisa mengurangi potensi cedera parah bagi penumpang ketika terjadi kecelakaan.

Global Project Management Methods and Engineering Proces Autoliv (produsen airbag dan sabuk pengaman), Davik Nugroho, mengatakan tanpa seatbelt dan airbag, pengemudi dan penumpang akan terbentur lingkar kemudi serta dashboard.

“ Bahkan bisa tanpa itu (airbag dan seatbelt), saat kecelakaan tubuh bisa terbang keluar. Jadi kalau kalau nonton film terus orang terbang (ketika kecelakaan mobil) itu bukan hanya di film, karena pada kenyataannya itu real, bisa terjadi,” kata Davik dalam acara “ ASEAN Automobile Safety Forum 2018” di Karawang, Jawa Barat, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 16 November 2018.

 



Dia mengatakan, agar sistem perlindungan berjalan dengan sempurna, alangkah baiknya sistem perlindungan juga bekerja dengan baik, termasuk crumple zone. Jika crumple zone bekerja dengan baik, dari sejumlah pengetesan, kerusakaan berupa mobil ringsek hanya sampai pilar A atau mencapai perbatasan mesin dan dashboard.

Fungsi airbag dan seatbelt mampu mengurangi kecepatan tubuh, sehingga mencegah pengemudi dan penumpang menghantam setir dan dashboard atau terlontar keluar lewat jendela.

“ Kalau terjadi kecelakan, kapan tubuh menghantam benda keras itu sekitar 35-50 mill second, atau 0,03-0,05 detik, bahkan tidak bisa dilihat mata. Bahkan kalau pengetesan dilakukan gambar diambil dari video yang merekam cepat sampai 5000 frame per sekenk 50-64 km, kalau side bisa 50-30 km, itu tetap kencang,” kata dia.

(Sumber: Liputan6.com/Herdi Muhardi)

Beri Komentar