Gebi Ramadhan (Foto: Instagram @gebi_ramadhan)
Dream - Kabar duka datang dari dunia hiburan. Setelah berjuang melawan kanker hati, stand up comedian asal Banten, Gebi Ramadhan meninggal dunia pada Seasa, 15 Januari 2019.
Gebi dikenal sebagai sosok yang kerap mengundang gelak tawa. Pemuda 24 tahun ini bahkan sempat membintangi film 'Milly & Mamet'.
Foto: Instagram @gebi_ramadhan
Padahal di usia yang masih muda, ia sedang berjuang melawan penyakitnya.
Kanker hati yang dideritanya memang lebih sering menyerang kaum pria. Kondisi itu terjadi ketika sel-sel di dalam liver bermutasi hingga membentuk tumor.
Melansir dari laman Alodokter, kanker hati merupakan satu dari lima jenis kanker paling mematikan. Menurut riset WHO 2015, kanker hati menyebabkan lebih dari 700 ribu kematian dari total 9 juta kematian akibat kanker.
Kanker hati primer yang paling sering ditemukan adallah hepatocellular carcinoma. Kondisinya dipicu oleh komplikasi penyakit hati seperti sirosis atau hepatitis.
Sel kanker juga bisa bersembunyi di dalam pembuluh darah hati. Kondisi ini disebut dengan angiosarcoma.
Selain orang dewasa, kanker hati dapat menyerang anak-anak. Meski jarang terjadi, kasusnya juga cukup mematikan.
Ukuran tumor tidak bisa dijadikan tolak ukur stadium kanker hati. Jika terjadi penurunan fisik pasien dan gangguan fungsi liver, tandanya kanker sudah mencapai stadium akhir.
Akibat sifatnya yang silent killer, sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan liver seperti dengan tidak merokok dan minum alkohol.
Dream - Komika Gebi Ramadhan meninggal dunia pada Selasa, 15 Januari 2019. Gebi meninggal akibat mengidap kanker paru-paru. Kabar meninggalnya Gebi diketahui lewat foto yang diunggah Ernest Prakasa.
" Di tengah perjuangannya berperang melawan kanker hati, @gebi_ramadhanmenyanggupi ajakan gw untuk main di @millymametmovie. Sekarang Gebi udah pergi. Selamat jalan, Geb. Kita semua sayang sama lo," tulis Ernest.
Gebi meninggal diusia 24 tahun, ternyata di sela-sela berjuang untuk hidup. Kata Ernest, Gebi masih menyempatkan diri untuk menjadi cameo dalam film garapannya Milly dan Mamet.
Gebi mengidap kanker Paru-paru semenjak awal tahun 2018. Semenjak itu pula Gebi mengurangi aktivitasnya di dunia stand up comedy.
Diketahui Gebi merupakan komika yang lahir pada 22 Februari 1994 di Serang, Banten. Gebi mengawali karier sebagai komika dengan mengikuti berbagai komunitas di daerah-daerah.
Pada 2016, Gebi menjadi finalis Stand Up Comedy Indonesia (SUCI)
Dream - Artis Aldi Taher mengaku mendapatkan dukungan penuh dari teman-temannya, selama menjalani proses pengobatan kanker getah bening yang diidapnya. Aldi mengaku kerap berbagi cerita dengan rekan sesama artis yang pernah berjuang melawan kanker.
" Sekarang Aldi banyak tanya jawab juga ke teman-teman kemo, ke survivor kanker," ujar Aldi, Selasa 1 November 2016.
Dikatakan Aldi, dukungan para artis membuatnya semangatnya untuk sembuh menjadi semakin besar. " Banyak terinspirasi ke Ria Irawan, Titiek Puspa, dan Jupe. Mereka punya semangat yang tinggi, " ucapnya.
Ayah dua anak ini pun begitu bersyukur karena banyak pihak yang memberikan dukungan dan mendoakannya.
" Doa teman-teman dan keluarga yang bikin Aldi semangat. Mereka bilang juga enggak boleh terlalu capek. Kalau capek istirahat," tuturnya.
Merasa banyak yang peduli dengannya, Aldi pun juga tak lupa berdoa untuk para penderita kanker.
" Doa istri, keluarga, teman-teman di sosial media doain. Berdoa buat teman-teman melawan kanker. Kita enggak boleh kalah sama kanker, " pungkasnya.(Sah)
Dream - Kanker paru-paru termasuk penyakit yang sangat mematikan. Gejalaberupa batuk biasa dan penderita biasanya baru memeriksakannya ketika kankersudah stadium tinggi.
Seperti yang terjadi pada Kepala Pusat Data dan Informasi Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.
Begitu juga pada mendiang Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Kesehatan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Ia meninggal dunia karena penyakit kanker paru-paru stadium tinggi.
Baik Sutopo maupun Endang, bukan seorang perokok. Lalu bagaimana bisa, seorang yang tak merokok sama sekali terkena kanker paru-paru? Dokter patologi anatomi, Evlina Suzanna memberikan penjelasan.
" Karena sistem kekebalan tubuh dan genetik setiap orang berbeda-beda. Genotip atau gen yang berbeda-beda ini akan memengaruhi kerentanan genetik," kata Evlina di Jakarta beberapa waktu lalu.
Mutasi genetik pada tubuh individu juga berbeda-beda. Ada gen yang lebih rentan terkena serangan bakteri dan virus pemicu kanker.
Sel kanker pun bisa tumbuh dan berkembang. Dalam berbagai kasus, kanker yang dialami seseorang dipengaruhi gaya hidup, bukan faktor keturunan.
" Gen mana yang lebih berisiko itu ada. Tergantung kerentanan genetiknya. Mutasi genetik juga beda-beda tiap individu," Evlina melanjutkan.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan