(Foto: Instagram Itir Esenn)
Dream - Kebahagian Itir Esen, sebagai pemenang kontes kecantikan di Istanbul, Turki, pada 21 September 2017 berlangsung singkat. Gadis berusia 18 tahun harus rela menyerahkan kembali mahkota kemenangannya ke penyelenggara.
Mahkota itu hanya beberapa jam saja bersemat di kepalanya setelah Esen dinobatkan sebagai Miss Turki 2017.
Ia batal mewakili Turki ke kompetisi Miss World di Cina setelah panitia acara menemukan unggahan tweet milik Esen pada tahun lalu.
Pada peringatan hari Perjuangan Martir, yang jatuh setiap tanggal 15 Juli setiap tahunnya ia mencuitkan pendapatnya di akun media Twitternya.
Esen menuliskan kata-kata yang merujuk pada penyamaan darah dari 249 pejuang Turki dengan siklus menstruasinya.
" Saya mendapatkan haid pagi hari ini untuk memperingati Hari Martir 15 Juli. Saya merayakan hari ini dengan 'berdarah' atas nama darah martir kita."
Penyelenggara kontes kecantikan mengaku bahwa mereka menemukan tulisan Esen itu sesaat setelah pengumuman pemenang dibacakan. Tak menunggu lama, mereka langsung mengadakan rapat untuk mendiskusikan masalah tersebut.
" Organisasi Miss Turkey, yang bertujuan untuk mempromosikan Turki dan memberi konstribusi kepada dunia tidak bisa menerimaunggahan semacam itu," ungkap Can Sandikcioglu, selaku pimpinan Miss Turkey dikutip dari The Sun.
Setelah gelar Miss Turkey 2017 dibatalkan kepada Esen, kemudian dianugerahkan kepada Asli Sumen. Finalis yang sebelumnya berada di posisi kedua dan akan merepresentasikan Turki pada kontes Miss World 18 November nanti.
Melalui akun Instagram, Esen mengaku bahwa postingan tweet miliknya merupakan tindakan yang ceroboh. Ia juga meminta maaf karena telah menimbulkan kesalah pahaman.
" Saya, sebagai gadis berusia 18 tahun ingin berkata bahwa saya tidak memiliki maksud dan tujuan politik ketika mengunggah postingan saya tersebut. Saya dilahirkan dari keluarga yang hormat kepada bangsa dan negara, dan saya tidak bermaksud untuk menjelekkan para martir kita," ujar Esen.
Itir Esen, bukanlah satu-satunya Ratu Kecantikan Turki yang pernah menuai kontroversi melalui sosial media.
Sebelumnya, pada tahun 2015 presekutor meluncurkan penyelidikan terhadap mantan Ratu Kecantikan Turki Merve Buyuksarac karena dugaan pencemaran nama baik terhadap Presiden Turki Erdogan melalui pesan online.
Bahkan, gara-gara tindakannya ia harus menerima vonis selama 14 bulan penjara, pada sidang di pengadilan Istanbul tahun lalu.
(Laporan: Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati