Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Seorang peretas asal Pakistan bernama Gnosticplayers mengklaim telah meretas puluhan laman dan perusahaan terkemuka. Salah satu laman yang dia retas yaitu Bukalapak.com.
Gnosticplayers menyebut daftar data pengguna Bukalapak tersebut muncul pada seri terakhir penjualan database di laman gelap Dream Market.
Dilaporkan The Hacker News, sebanyak 13 juta akun yang terdaftar di Bukalapak telah dia kantongi dan dia jual ke laman itu.
Selain Bukalapak, laman kampus dan platform karir asal Indonesia, Youthmanual juga dia retas. Gnosticplayers menyebut telah menjual 1,12 juta akun yang terdapat di Youthmanual.
Gnosticplayer, bulan lalu membuat tiga putaran akun curian untuk dijual di pasar gelap Dream Market. Pada seri pertama penjualan, peretas ini menjual data 620 juta akun dari 16 laman.
Pada seri kedua penjualan, peretas ini menjual sebanyak 127 juta akun dari delapan laman. Sementara itu, pada seri ketiga sebanyak 92 juta akun dari 8 laman juga telah dia jual.
Pada masing-masing seri penjualan tersebut, Gnosticplayer mendapat uang digital sebesar 1.2431 bitcoin, atau US$5.000, atau setara Rp71 juta.
Berikut daftar akun yang digali dan dijual di Dream Market milik 8 laman yang diretas.
Youthmanual - perguruan tinggi dan platform karir Indonesia - 1,12 juta akun
GameSalad - Platform pembelajaran online —1,5 juta akun
Bukalapak - Situs Belanja Online - 13 juta akun
Lifebear - Notebook Online Jepang - 3,86 juta akun
EstanteVirtual - Toko Buku Online - 5,45 Juta akun
Coubic - Penjadwalan Penunjukan - 1,5 juta akun
Humas Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid membenarkan adanya percobaan peretasan di laman jual beli tersebut beberapa waktu lalu.
" Namun tidak ada data penting seperti user password, finansial atau informasi pribadi lainnya yang berhasil didapatkan," kata Fajrin, kepada Dream.co.id, Senin, 18 Maret 2019.
Fajrin megnatakan, Bukalapak selalu meningkatkan sistem keamanan. Upaya itu dilakukan demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan.
" Upaya peretasan seperti ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital.
Kami selalu menghimbau para pengguna Bukalapak untuk lebih memperhatikan keamanan bertransaksi," ujar dia.
Fajrin mengingatkan, pengguna Bukalapak untuk mengganti password secara berkala serta aktifkan Two-Factor Authentication (TFA) yaitu fitur yang diperuntukan mencegah jika ada penggunaan atau penyalahgunaan data penting dari device yang tidak dikenali.
" Kami juga menyarankan menjaga kerahasiaan password Anda dan menggunakan security guide yang sudah disediakan Bukalapak," kata dia.
Untuk menjaga kerahasiaan akun Bukalapak pengguna dapat mengakses tautan ini. (ism)
Advertisement
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan