2.522 Busana Unjuk Gigi di Indonesia Fashion Week

Reporter : Kusmiyati
Rabu, 25 Februari 2015 09:50
2.522 Busana Unjuk Gigi di Indonesia Fashion Week
Memasuki tahun keempat, Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 siap digelar selama empat hari. Mengambil lokasi di Jakarta Convenstion Center (JCC), Senayan mulai dari besok, 26 Februari hingga 1 Maret 201

Dream - Memasuki tahun keempat, Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 siap digelar selama empat hari. Mengambil lokasi di Jakarta Convenstion Center (JCC), Senayan mulai dari besok, 26 Februari hingga 1 Maret 2015.

Pekan mode tahunan ini digelar Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan PT Kerabat Dyan Utama (Radyatama) yang didukung oleh Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Tidak hanya pagelaran busana, di perhelatan ini juga akan digelar pameran dagang, seminar, talkshow, workshop dan kompetisi desain.

IFW berupaya keras mewujudkan mimpi besar mengembangkan industri mode Tanah Air dan menjadikan Indonesia sebagai pusat mode dunia di tahun 2025.

Sebanyak 2.522 busana dari 747 label karya 230 desainer Tanah Air dan mancanegara seperti Jepang, Korea, India, dan Australia siap disuguhkan dalam 32 fashion show di dua panggung runway.

IFW tetap konsisten menerapkan Local Movement dan memperkuat program Green Movement yang menerapkan konsep Sustainable Fashion atau Eco-Fashion sebagai bentuk kepedulian akan lingkungan hidup melalui kampanye " Fashionable People, Sustainable Planet" .

" Untuk menjadi pusat mode dunia kami berupaya mengoptimalkan kekuatan lokal. Pondasinya bertumpu pada kekayaan lokal dan kepedulian lingkungan yang harus diterapkan oleh seluruh pelaku industri mode di Tanah Air," ujar Dina Midiani, Direktur Kreatif Indonesia Fashion Week (IFW), Rabu 25 Februari 2015.

Dina Midiani juga menambahkan perhelatan besar ini bertujuan menjadi wadah para pebisnis mode menambah edukasi soal perkembangan mode dan bisnis.

" Kami tidak mau kalau event mode ini hanya imej, tapi juga bisnisnya. Jangan sampai masyarakat sudah melek mode, malah belinya dari luar," ungkapnya di Kantor Kemenparekraf, Jakarta.  (Ism)

Beri Komentar