Saat Demam K-Pop Landa Jazirah Arab

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 9 Januari 2015 07:06
Saat Demam K-Pop Landa Jazirah Arab
Banyak anak muda di sana mulai meniru gaya berpakaian dan kebiasaan idola mereka.

Dream - Kini semakin banyak saja anak-anak muda Arab Saudi yang menonton serial televisi Korea dan acara musik di internet, daripada hiburan tradisional yang diproduksi di Turki.

Mereka biasanya mendownload atau melakukan streaming lagu atau klip video dari berbagai sumber di internet. Bahkan ada tren di kalangan muda Saudi untuk belajar dasar-dasar Bahasa Korea.

Khaled Jalban, konsultan keluarga dan masyarakat, mengatakan semakin populernya acara dari budaya Barat dan lainnya, menjadi indikasi pemuda Arab telah kehilangan kontak dengan budaya mereka sendiri.

" Kami tidak menentang pembelajaran bahasa asing, tapi kami menentang kebiasaan Barat dan tradisi yang bisa mengancam kebudayaan yang menjadi bagian hidup kami," katanya. Jalban percaya para pemuda ini tidak memiliki rasa percaya diri.

Dia memuji upaya beberapa organisasi untuk mempromosikan budaya lokal di kalangan anak muda, yang akan membantu mencegah mereka dari kehilangan identitas Islam dan Arab mereka.

Budaya Meksiko, Turki dan Korea dapat mempengaruhi pemuda Saudi dan menciptakan sebuah penghalang antara mereka dan komunitas mereka di negara ini.

Seorang guru Hana Al-Saidi mengatakan bahwa banyak dari murid-muridnya adalah penggemar hiburan Korea. " Ada beberapa gadis yang sedang belajar menulis nama mereka dalam bahasa Korea. Mereka juga bercakap-cakap dalam Bahasa Korea."

Hind Muhammad, seorang mahasiswa, mengatakan dia suka film Korea karena mereka beragam dan tidak berulang-ulang. Dia juga suka lagu-lagu Korea dan mengikuti berita tentang selebriti Korea.

Sementara Renim Al-Arawi mengatakan sebagian besar film Korea bercerita tentang asmara, hal lumrah yang disukai pria dan wanita muda. Ada juga banyak yang meniru gaya berpakaian dan kebiasaan idola mereka.

Al-Arawi mengatakan grup-grup musik seperti T-Max dan Wondergirls populer di kalangan mahasiswa. " Banyak teman-teman saya menonton serial ini dan suka musik dan gaya menari mereka," katanya.

Latifah Salman, seorang psikolog di Rumah Sakit Jiwa di Asir, mengatakan komunikasi modern dan teknologi informasi telah mengantarkan pemuda Saudi menemukan ide-ide terbaru dan berbeda. " Ide-ide ini memperluas cakrawala pengetahuan, budaya dan peningkatan gaya hidup mereka," ujarnya.

Dia tidak percaya bahwa menonton film dari negara-negara lain akan mempengaruhi kepribadian dan identitas anak muda Saudi.

" Ini adalah kesempatan bagi pertukaran budaya yang akan memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan intelektual pemuda dan kami mendukung pembangunan sosial dan ekonomi mereka," kata dia.

(Ism, Sumber: albawaba.com)

Beri Komentar