Source: Shutterstock.com
Dream - Tenaga medis seringkali diklaim sebagai dalang kesalahan perawatan atau lemahnya kondisi pasien yang ditangani. Padahal, keselamatan pasien merupakan kerja sama antara pasien dan dokter.
" Dua hal yang penting untuk perawatan pasien adalah dokter yang baik dan pasien yang cerdas, supaya tercipta hubungan yang baik antara dokter dan pasien," tutur Eko Adhi Pangarsa, Ketua YKI Jawa Tengah dalam acara Bayer 'Mari Pahami, Kelola Baik dan Laporkan Efek Samping Obat yang Digunakan', Kamis lalu.
Hal ini menjadi sangat genting ketika menangani pasien dengan penyakit kronis seperti kanker. Dokter dan pasien memiliki peranan, hak dan kewajibannya masing-masing.

Maka dari itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memperlancar pengobatan. " Dokter yang baik adalah dokter yang menjadi mitra pasien dalam menghadapi banyak ketidak pastian. Oleh karena itu, dokter harus cukup percaya diri."
Dokter juga harus bersifat empati, memiliki rasa kemanusiaan yang cukup baik, menghormati hak dan kesempatan pasien untuk memilih pengobatan.
" Komunikasi dokter dengan pasien harus bersifat individual dan terus terang, tidak perlu ditutup-tutupi tapi bahasanya cukup baik. Dokter juga harus teliti mendengarkan informasi dari pasien, mengelaborasikan dengan pengetahuan serta menyampaikan kembali pada pasien dengan cukup baik," jelasnya.
Sebaliknya, pasien yang cerdas harus memberi pertanyaan tepat seputar penyakitnya. " Kadang, pasien muter-muter pertanyaannya atau bertanya yang tidak pada penyakitnya. Pasien juga harus memberi tahu record perawatannya" .
Oleh karena itu, pasien diminta untuk lebih terbuka dan jujur pada dokter seputar apa yang dirasakan. Pasien juga harus menjadi partner berencana yang baik, sehingga bisa menemukan perawatan sesuai keinginan.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus dijalani pasien dan seringkali tidak disebutkan oleh dokter, yaitu menghindari stres, melakukan pekerjaan berat serta berolahraga.
Terlepas dari semua itu, dokter juga memiliki hak yang perlu dipenuhi untuk bisa bekerja optimal. Di antaranya adalah pelatihan, Alat Pelindung Diri (APD), tindakan pengamanan yang tepat serta jam kerja ideal dengan waktu istirahat cukup.
" Menyelamatkan tenaga kesehatan juga berarti menyelamatkan pelayanan pasien. Maka dari itu, haknya juga harus terpenuhi dengan baik," imbuhnya.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
