Kontribusi Kepemimpinan Perempuan di Masa Pandemi

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Sabtu, 29 Agustus 2020 11:00
Kontribusi Kepemimpinan Perempuan di Masa Pandemi
Fery Farhati, Nur Asia Uno, dan Vivi Mar’i Zubedi membagikan kisah mereka di masa pandemi.

Dream - Perempuan memegang peranan penting dalam menghentikan pandemi Covid-19. Mulai dari membimbing keluarga saat berada di rumah, menguatkan perempuan lain dalam komunitas, hingga terjun langsung untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Tak jarang perempuan memiliki peran ganda. Seperti Nur Asia Uno, istri Sandiaga Uno. Di tengah kesibukan mengurus keluarga, dia juga aktif berkesimpung di Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak. Mpok Nur harus tetap memimpin yayasan yang dia dirikan itu agar tetap produktif di masa pandemi.

Menurut Nur Asia Uno, perempuan adalah ujung tombak di keluarga dan lingkungan sosial. Dia mengajak para wanita untuk saling membantu dan mendoakan.

" Kita sebagai wanita harus tetap berpikir positif dan terus menyemangati satu sama lain dalam kondisi yang tidak mudah ini," ujar Nur dalam Press Conference #FromViviZubeditoIndonesia, Kamis 27 Agustus 2020.

Nur Asia Uno

1 dari 3 halaman

Selama pandemi, Nur Asia menghabiskan banyak waktu di rumah bersama keluarga. Namun ia tetap produktif dengan mengakomodir berbagai kegiatan daring, mulai kelas online yang mengajak pelaku bisnis kreatif lebih peka melihat peluang, hingga sosialisasi hak anak.

Mpok Nur juga meluangkan waktu untuk berolahraga, seperti yoga, jalan santai, dan bersepeda. " Bang Sandy senang olahraga juga, jadi setiap sore saya ikut naik sepeda, kadang juga main bola basket bareng Bang Sandy," tambah Nur Asia.

2 dari 3 halaman

Wanita adalah penggerak keluarga

Kontribusi kepemimpinan perempuan di masa pandemi juga disuarakan istri Anies Baswedan, Fery Farhati. Di awal pandemi, Fery merasa harus beradaptasi karena kegiatan biasanya selalu berinteraksi langsung dengan berbagai pihak.

" Ada hikmah di balik pandemi ini, jadi lebih sering berkumpul dengan keluarga. Mungkin di awal sedikit belum terbiasa, makin lama sudah terbiasa" tutur Fery Farhat.

Fery Farhati

Menurut Fery, wanita adalah produk penggerak keluarga. Kunci keseimbangan di rumah. Sesuai dengan seruan Gubernur DKI Jakarta soal keluarga dukung keluarga, Fery membuat program Ibu Ibu Kota dan berbagai program online lainnya bersama Ibu-ibu PKK.

Lewat gerakan tersebut, Fery mengajak publik menemukan sosok perempuan penggerak selama masa penanggulangan COVID-19. Harapannya, apa yang dilakukannya ini tak hanya berdampak pada keluarganya sendiri tapi juga keluarga sekitar.

3 dari 3 halaman

Pemberdayaan dan potensi di bidang fesyen

Perhatian yang sama pada pemberdayaan perempuan juga diberikan Vivi Zubedi. Peran Vivi sebagai pelaku bisnis mempertimbangkan pemberdayaan dan potensi perempuan-perempuan Indonesia tentunya menjadi salah satu aspek kepemimpinan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Vivi, untuk bisa bertahan dan berkompetisi di era pandemi, perempuan harus memiliki tiga karakter yaitu percaya diri, adaptif, dan produktif.

“ Dengan percaya diri, perempuan akan punya kapasitas yang baik dan bisa menjalankan women empower women," kata dia.

Vivi Zubedi

Pada kesempatan New York Fashion Week 2018, Vivi juga melibatkan hasil kerajinan tangan perempuan Indonesia mempersembahkan koleksi Urang Banua yang terinspirasi dari Kain Sasirangan dan Tenun Pegatan yang dibuat langsung oleh para pengrajin perempuan di Kalimantan.

Vivi juga menggerakkan kampanye #FromVIVIZUBEDItoIndonesia yang diharapkan mampu memberikan semangat emansipasi pada perempuan-perempuan Indonesia untuk terus berjuang memaksimalkan potensi diri dan selalu menginspirasi di pada masa pandemi ini.

Beri Komentar