Kultur Indonesia Curi Perhatian di Hongkong Fashion Week 2018

Reporter : Gladys Velonia
Selasa, 23 Januari 2018 19:47
Kultur Indonesia Curi Perhatian di Hongkong Fashion Week 2018
Kultur Indonesia dibawakan oleh empat desainer muda.

Dream - Hongkong Fashion Week (HFW) Fall/Winter 2018 kembali digelar pada 15-18 Januari 2018 lalu. Dalam ajang peragaan busana tersohor di Asia itu empat desainer muda Indonesia berkesempatan unjuk gigi memamerkan karya mereka.

Jessica Welia Halim, Julianto, Raegita Zoro, dan Rilya Krisnawati adalah empat desainer yang sempat mencicipi event tahunan itu. Keempat desainer dari Istituto di Moda Burgo Indonesia ini menampilkan rancangan yang bertema kebudayaan Indonesia.

" Para muridnya yang kita sebut, Burgonian, untuk mengangkat tema Indonesia dalam setiap rancangannya. Karena tidak ada yang bisa mengalahkan kita kalau kita jadi diri sendiri, jadi orang Indonesia," ujar Jenny Yohana, founder Istituto di Moda Burgo, di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 23 Januari 2018.

Koleksi desainer Julianto

Jenny mengatakan keempatnya dipilih berdasarkan kesiapan mereka. Kemudian, katanya, tidak ada kurasi khusus bagi peserta untuk tampil di ajang internasional.

" Kami open kepada semua murid. Siapa aja yang siap, baru nanti karyanya kita yang kurasi," lanjut Jenny.

Jenny Yohana, founder Istituto di Moda burgo

Jessica, dengan brand nya JWH, menampilkan rancangan ready to wear dengan paduan kain songket khas indonesia. Kemudian Julianto, dengan brand sesuai namanya, memamerkan bridal dress dan mini dress dengan tema keindahan gunung bromo.

Raegita, dengan brand RAEGITAZORO, menampilkan koleksi dengan tema Rebellious part 2. Koleksi ini didominasi warna hitam dengan menyisipkan pop color seperti pink, kuning, dan lime green.

Koleksi JUMPANONA

Terakhir, Rilya, dengan brand JUMPANONA, menghadirkan koleksi aksesoris yang terinspirasi dari tradisi rajah yang dilakukan oleh Suku Dayak. Karya mereka mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat Hongkong dan dunia.

" Saya sampai menangis haru melihat murid-murid saya mendapat sambutan begitu hebatnya dari masyarakat dunia. Ada yang mendapat pesanan 200 pieces, bahkan 1000 pieces dari Hongkong, KL, Aussie, Amerika," kata Jenny.

(Sah)

 

Beri Komentar