Direktur Utama PT Waskita Karya
Masjid Raya Sheikh Zayed yang terletak di Solo, Jawa Tengah, menjadi ikon religi terbaru di kota setelah resmi dibuka untuk umum pada Februari 2023 lalu. Masjid yang satu ini memang langsung mencuri perhatian karena mengusung desain arsitektur super keren khas Timur Tengah yang menawan. Nggak heran, karena bangunan tersebut memang dibuat sebagai replika Masjid Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi dan menjadi simbol persahabatan antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
Ditangani langsung oleh kontraktor profesional yaitu PT Waskita Karya, proses pembangunan masjid ini memakan waktu sekitar 19 bulan yang dimulai pada 27 Mei 2021 dan selesai pada 31 Oktober 2022. Simak cerita pembangunannya lebih jauh dalam interview bersama President Director PT Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, berikut ini.
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo nggak hanya tampak indah dari luar. Di dalamnya juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern yang mendukung kenyamanan selama beribadah.
" Untuk fasilitas, masjid ini memiliki dua lantai dan mampu menampung 4.000 jemaah di bangunan intinya. Sementara untuk keseluruhan, masjid ini bisa menampung 10.000 jemaah. Lalu, masjid ini dilengkapi dengan perpustakaan yang berisikan buku-buku agama Islam," jelas Destiawan dalam interview tersebut.
Ia juga menjelaskan fasilitas lain seperti ruang wudhu untuk pria dan wanita serta penyandang disabilitas. Fasilitas lain juga hadir seperti ruang VIP, ruang laktasi, dan taman yang cukup luas dengan kolam kecil di sekelilingnya. Nggak ketinggalan lahan parkir yang pastinya diperlukan oleh para pengunjung.
“ Masjid digunakan sebagai tempat sarana dan prasarana dalam menyebarkan ajaran-ajaran agama Islam serta memberikan kesempatan bagi pengunjung yang bukan saja dari umat Muslim namun juga semua agama untuk bisa lebih mengenal apa itu Islam dan bagaimana ajaran dari Nabi Muhammad SAW,” lanjutnya.
Menariknya, masjid tersebut merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed yang ada di Abu Dhabi. Destiawan pun menjelaskan bahwa tentu ada beberapa kesamaan dari sisi bentuk, ornamen, kubah dan minaret yang dibuat sama.
" Perbedaannya dari luas masjid. Kalau di Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi itu luasnya itu 22.412 m2 sementara di Solo luasnya itu 8.400 m2. Kemudian di masjid ini, Waskita menunjukkan ciri khas Indonesia khususnya Kota Solo, karena terdapat ukiran-ukiran batik Kawung khas Solo. Karpet pun kami menggunakan karpet dari dalam negeri,” terang Destiawan.
Masjid ini sendiri sudah diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi dan Presiden UEA Mohamed Bin Zayed Al Nahyan pada November 2022. Kedua pemimpin negara tersebut memberikan tanggapan positif terkait pembangunan masjid.
" Tanggapan Beliau cukup baik dengan hadirnya masjid ini di Solo. Kemudian juga beliau berdua sangat senang bahwa hasil dari pengerjaannya mendekati sempurna. Karena cukup mirip dengan yang ada di Abu Dhabi. Yang jelas, Waskita bersyukur bisa ditunjuk sebagai kontraktor dari pembangunan masjid ini," pungkas Destiawan.
Advertisement
5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian