Nasib Serial `Abad Kejayaan`, Terus Tayang atau Distop?

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 14 Januari 2015 20:03
Nasib Serial `Abad Kejayaan`, Terus Tayang atau Distop?
Sebelum diberi judul King Suleiman, kemudian diganti menjadi Abad Kejayaan.

Dream - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat telah melakukan koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Sensor Film (LSF), Sejarawan, ANTV serta perwakilan masyarakat, terkait penayangan serial " King Suleiman" atau " Abad Kejayaan" di ANTV.

Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat Rahmat Arifin menyampaikan, sampai saat ini KPI sudah menerima 2.788 aduan dari masyarakat yang dikirimkan baik melalui email, sms, twitter dan facebook. Semua aduan tentang film seri King Suleiman yang kemudian diganti menjadi Abad Kejayaan.

" Rapat koordinasi ini adalah usaha KPI untuk mendengarkan masukan dari semua pihak terkait tayangan film seri ini. Meskipun dari MUI sendiri sudah menyampaikan surat resmi yang menyatakan film ini sangat berpotensi meresahkan masyarakat," kata Rahmat dikutip Dream.co.id dari laman resmi KPI.go.id, Rabu 14 Januari 2014.

Menurut sejarawan dari Universitas Islam Antar Bangsa Malaysia, Alwi Alatas yang dimintakan pendapat, Raja Suleiman dalam kekhalifahan Turki Utsmani dikenal sebagai khalifah yang memimpin puncak kebesaran Turki.

" Dia memiliki posisi istimewa bagi umat Islam," ujar Alwi. Jadi sangat dimaklumi jika umat Islam kemudian menjadi resah dengan film yang menggambarkan kehidupan pribadi Raja Suleiman.

Alwi mengusulkan, kalau memang hendak membuat kisah fiksi, sebaiknya tidak diambil dari tokoh-tokoh yang nyata ada dalam sejarah. Apalagi tokoh yang dihormati secara khusus oleh umat beragama.

Lebih jauh lagi Alwi berpendapat, jangankan mengisahkan yang tentang keburukan seorang tokoh sejarah, meski berbalut fiksi, kisah yang baik dan positif pun juga berpotensi menimbulkan protes dari masyarakat.

Perwakilan dari MUI, Fahmi Salim, juga menyayangkan film yang mengeskpose hal-hal pribadi dari sosok sejarah. " Kalau memang ANTV bertujuan untuk mengabarkan tentang abad kejayaan Islam, tunjukkanlah bagian kejayannya, bukan mengungkap sisi pribadi seorang tokoh," kata Fahmi.

Sementara itu, Artadi Hasbi dari LSF mengakui bahwa lembaganya meloloskan serial ini dengan banyak sekali catatan yang harus diperhatikan ANTV. " LSF berharap swasensor dari stasiun televisi dilakukan dengan baik,” ujarnya.

Dalam penjelasannya, Azkarmin, Direktur Olah Raga dan Pemberitaan ANTV meyakini tidak ada norma-norma regulasi yang dilanggar dalam penayangan King Suleiman/Abad Kejayaan.

Bahkan, ANTV juga melakukan sensor yang sangat ketat pada setiap episode, sehingga yang aslinya berdurasi 120 menit menjadi tayang 80 menit saja per episode. " Tidak ada niat sama sekali untuk menistakan Islam," ujar Azkarmin.

Setelah mendengar masukan dari berbagai pihak, KPI akan segera menggelar rapat pleno untuk memutuskan sikap atas serial King Suleiman/Abad Kejayaan. Boleh terus tayang atau dihentikan. Patut ditunggu! (Ism)

Beri Komentar