Ilustrasi Terapi Plasma (Sumber:Pexels.com)
Dream - Pandemi Virus corona Covid-19 menjadi wabah yang meluas di seluruh dunia. Bahkan virus corona Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia.
Para dokter dan pemerintah telah berusaha keras melawan penyebaran virus corona Covid-19. Namun, masih belum ada obat untuk penyakit ini. Para ilmuwan terus melakukan penelitian lebih dalam dengan mencoba bereksperimen dengan berbagai vaksin, obat-obatan dan metode pengobatan lain untuk melawan corona Covid-19.
Salah satu perawatan yang diuji adalah terapi plasma. Dilansir dari Times of India, seorang pria berusia 49 tahun telah menjadi orang pertama yang menerima terapi plasma di Rumah Sakit Max, wilayah Saket. Rumah Sakit tersebut mengklaim bahwa perawatan terapi plasma berhasil untuknya dan sekarang pria tersebut telah sembuh.
Dewan Penelitian Medis India (ICMR) telah meminta pemerintah untuk memulai uji klinis terapi plasma. Negara-negara seperti Kerala, Gujarat dan Punjab telah memulai terapi plasma untuk pasien yang menderita corona COVID 19. Sebanyak 100 lembaga lainnya juga telah menunjukkan minat untuk mempelajari seberapa aman dan efisien terapi plasma dalam mengobati virus corona Covid-19 ini.
Terapi Plasma merupakan sebuah prosedur eksperimental untuk mengobati infeksi virus corona Covid-19.
Dalam metode perawatan ini, plasma dari pasien corona Covid-19 yang telah pulih sepenuhnya ditransfusikan kepada pasien corona yang kondisinya kritis.
Cara kerja terapi plasma adalah dengan memperlakukan pasien dengan mentransfer kekebalan dari orang sehat ke orang sakit.
Terapi ini menggunakan antibodi dari darah pasien virus corona Covid-19 yang telah pulih, kemudian diberikan untuk mengobati pasien kritis lainnya.
Hal ini akan membantu orang yang terinfeksi untuk mengembangkan antibodi yang diperlukan terhadap virus corona Covid-19. Ketika ditransmisikan, antibodi akan mulai berjuang melawan virus corona Covid-19.
Sebenarnya bentuk terapi plasma sama dengan ketika kita mendonorkan darah dan membutuhkan waktu yang sama.
Donor plasma dihubungkan ke perangkat kecil, yang menghilangkan plasma dan mengembalikan sel darah merah ke tubuh mereka secara bersamaan. Plasma dapat disumbangkan lebih sering dibandingkan dengan darah. Plasma ini dapat disumbangkan dua-tiga kali seminggu.
Plasma dari satu orang dapat digunakan untuk memulihkan dua orang yang terinfeksi.
Saat ini, ICMR tidak merekomendasikan penggunaan terapi plasma sebagai pilihan perawatan tetapi hanya untuk tujuan uji klinis. Beberapa negara lain juga telah memulai uji coba terapi plasma termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Advertisement