Malaysia Menganggarkan Dana ESport Lebih Besar Dari Indonesia (Foto: Shutterstock)
Dream - Pemerintah Malaysia mengumumkan anggaran belanja negara pada 2020. Pada laporan yang diajukan terdapat satu alokasi dana yang menarik perhatian yaitu anggaran untuk pengembangan elektronik Sport (eSport).
Dilaporkan Malay Mail, pemerintah Mahatir Mohammad telah menganggarkan program eSport Malaysia hingga 20 juta ringgit, atau sekitar Rp67 miliar.
Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng mengatakan, kebutuhan anggaran itu untuk mengembangkan industri eSports lokal pada 2020.
Dilaporkan World of Buzz, Eng akan melaporkan detail anggaran tersebut. Tapi, kebutuhan anggaran itu disebut-sebut untuk meningkatkan sektor digital Malaysia, termasuk kemampuan jaringan internet.
Dia juga berharap, dana itu meningkatkan kemampuan atlet eSport Malaysia selama SEA Games 2019.
SEA Games 2019 akan menjadi ajang olahraga pertama yang mempertandingkan jenis olahraga esports. Para pemain akan memperebutkan ajang medali dalam kompetisi multi-olahraga yang disetujui oleh Komite Olimpiade Internasional.
Dream - Perkembangan dunia elektronik sport (eSport) di dunia berkembang dengan pesat. Kejuaraan bergengsi di level internasional sudah mematok hadiah hingga jutaan dollar.
Tak ingin tertinggal, Presiden Joko Widodo mendorong para atlet gim di Indonesia dengan kejuaraan Piala Presiden eSport 2019. Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menilai fenomena eSports merupakan salah satu tanda bahwa zaman terus bergerak maju.
“ Dahulu, main game hanya dianggap membuang-buang waktu, tetapi kini bisa menjadi karier dan bahkan membawa nama Indonesia di level internasional,” kata Imam, dikutip dari laman resmi Kantor Staf Presiden, Rabu, 30 Januari 2019.
Imam memaparkan, para pemain eSport terdiri kaum milenial. Sebanyak 72 persen berusia 16 hingga 34 tahun. Sementara itu, sebanyak 1 dari 3 penggemar e-Sports berumur 20-25 tahun.
Kegemaran para pemain eSport juga berlaku di kantornya. Setiap malam ia heran melihat staf kantornya masih kerap berkumpul padahal pekerjaan sudah selesai.
“ Mereka begitu khidmat dan khusyuk menatap ponselnya bersama-sama. Rupanya lagi Mabar, main bareng, untuk memperbaiki ranking masing-masing,” ucap dia.
Presiden IESPL Giring Ganesha mengungkapkan, Presiden Joko Widodo secara langsung menginspirasi kompetisi ini dan menginginkan kemajuan ekosistem sSports. Giring memaparkan, saat ini ada 50 juta pemain video game di seluruh Indonesia.
“ Perkembangan pesat ini tak lepas dari stabilnya jaringan internet di Indonesia dan meluasnya transaksi secara daring sebagai bukti pertumbuhan ekonomi digital kita,” katanya.
Turnamen regional di delapan daerah berlangsung di Palembang Sport Convention Center dan Bali Galeria Shopping Center 9-10 Februari 2019, Surabaya Town Square dan Trans Studio Mall Makassar, 16-17 Februari 2019, The Park Mall Solo dan Manado Town Square, 23-24 Februari 2019, Aston Pontianak dan Sumarecon Mall Bekasi 2-3 Maret 2019.
Rencananya Piala Presiden eSport 2019 akan digelar di delapan daerah. Permainan yang akan dilombakan yaitu gim Mobile Legends.
Babak kualifikasi diikuti 512 pemain dari masing-masing regional. Selanjutnya, tim terbaik dari delapan kota itu akan mengikuti bootcamp dengan pelatih dan manajer ahli IESPL.
Setelah itu, mereka yang lolos akan bersaing di babak Grand Final Piala Presiden eSport 2019 di Istora Senayan, Jakarta pada akhir Maret 2019.
Pada bagian lain, Imam seperti dikutip dari laman Liputan6.com mengutarakan harapannya agar suatu saat eCports dapat dimasukkan dalam kurikulum sekolah khususnya sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi. Dengan sistem ini diharapkan akan lahit atlet-atlet eSports masa depan.
" Ini bukan semata-mata gim, ini olahraga karena butuh pendamping nutrisi dari psikologi sampai fisik. Karena saat bermain tidak hanya satu jam tapi berjam-jam," tuturnya.
Lebih lanjut Imam menuturkan pihaknya juga mendorong pengembangan esports di sekolah menengah dengan menyiapkan anggaran khusus. Dana yang disiapkan mencapai Rp 50 miliar dan digunakan untuk membuka kesempatan adopsi esports di sekolah-sekolah.
" Sekolah nanti harus memberikan kelonggaran bagi pelajar yang memang menaruh perhatian di esports," tuturnya menjelaskan. Rencananya, penggunaan dana ini akan dimulai usai Piala Presiden Esports 2019 selesai digelar.(Sah)
Dream - E-Sports di Indonesia tengah naik daun. Tak hanya anak muda, penetrasinya sudah mencapai orang dewasa, baik pria maupun wanita.
Menurut hasil studi yang dirilis oleh POKKT, Decision Lab dan Mobile Marketing Association (MMA), pada Oktober 2018, jumlah gamers mobile di Indonesia mencapai 60 juta orang dan diperkirakan meningkat menjadi 100 juta orang pada 2020 mendatang.
Hasil survei itu juga menunjukkan penikmat game eSports memiliki rentang umur yang bervariasi, antara 15 hingga 40 tahun baik pria maupun wanita. Tapi jumlahnya didominasi dengan anak muda 18-34 tahun.
" Mereka adalah generasi aktif dan produktif yang menyukai tantangan," papar Vemri Veradi Junaidi, Senior Brand Manager Pop Mie, di Jakarta, Selasa 26 Februari 2019.
Menariknya, riset konsumen Newzoo menunjukan fakta bahwa dunia eSports Indonesia menduduki peringkat ke 17 dari 100. Per Januari 2019, Indonesia memiliki kontribusi pendapatan gaming sebesar US$1.084 juta atau Rp15 triliun.
Melihat potensi tersebut, Pop Mie menggandeng dua tim eSports Tanah Air dengan segudang prestasi di kancah internasional. Mereka adalah Rex Regum Qeon (RRQ) dan EVOS Esports.
" Kini game bukan sekadar pengisi waktu luang atau hobi, tapi juga sebagai medium bagi anak muda untuk berprestasi di Indonesia maupun internasional. Kami ada untuk mendukung anak-anak muda ini," lanjut Vemri.
Tak hanya mendukung dari segi team sponsorship, mereka akan mendukung segala aktivitas eSports mulai dari pelatihan dan turnamen.
Di kesempatan ini, Pop Mie juga mempersembahkan jersey untuk kedua tim. Selain kehadiran logo, kedepannya mereka juga akan memproduksi kontej menarik, kampanye seru hingga sosialisasi eSports.
" Sosialisasi mengenai eSports di kalangan anak muda dan orang tua sangat diperlukan, mengingat masih terdapat stigma negatif mengenai game," ujar Chief Executive Officer RRQ, Andrian Pauline.