3 Teknologi Pemantau Pergerakan Masyarakat Saat PPKM Darurat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 15 Juli 2021 14:47
3 Teknologi Pemantau Pergerakan Masyarakat Saat PPKM Darurat
Pergerakan masyarakat dilaporkan Luhut Panjaitan menurun selama penerapan PPKM Darurat. Apa saja teknologi yang dipakai itu?

Dream – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pemerintah memiliki indikator untuk memantau pergerakan masyarakat selama pemberlakuan PPKM Darurat. Ada tiga indikator menggunakan layanan teknologi yang digunakan oleh pemerintah untuk melihat perkembangan mobilitas masyarakat.

“ Kami lakukan secara scinetific dan dengarkan dari semuanya,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual tentang update PPKM Darurat di YouTube Kementerian Kemaritiman dan Investasi, Kamis 15 Juli 2021.

Dalam bahan presentasi yang disampaikan Luhut diketahui pemerintah menggunakan indikator untuk mengawasi mobilitas masyarakat menggunakan Facebook Mobility. Indikator ini dipakai untuk mengukur aktivitas dan pergerakan penggunanya melalui GPS dan jaringan telekomunikasi.

Data ini menggambarkan pergerakan orang antar wilayah maupun di dalam wilayah administrasi tertentu.

Yang kedua adalah Google Traffic yang mengukur aktivitas dan pergerakan lalu lintas masyarakat. Terakhir adalah indikator intensitas cahaya pada malam hari dari NASA dan NOAA. Intensitas cahaya ini mengukur aktivitas masyarakat pada malam hari.

1 dari 1 halaman

Apa yang Dipantau Pemerintah

Luhut mengatakan tiga indikator ini dipilih memenuhi dua elemen penting dalam pengawasan pembatasan aktivitas dan pergerakan masyarakat. Dua elemen itu adlaah timeliness dan locality.

“ Seluruh indikator ini mencerminkan pergerakan masyarakat di level kota dengan lag yang relatif pendek,” kata dia.

Luhut menambahkan, indeks mobilitas gabungan pada periode PPKM Darurat kemudian dibandingkan dengan periode baseline, yaitu 24 Mei-6 Juni 2021. Analisis tambahan dilakukan dengan menggunakan data Google Mobility.

Contoh penurunan mobilitas, kata dia, adalah Yogyakarta. Melalui Google Mobility, mobilitas masyarakat meningkat di area perumahan, sedangkan di pertokoan, tempat wisata, dan tempat kerja turun.

“ Di Google Mobility, D. I. Y yang banyak hitam, sekarang sudah merah, terus kuning,” kata dia.

Beri Komentar