Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Bullying terjadi di sekeliling kita. Enggak padang usia, bullying bisa terjadi mulai dari kalangan anak-anak.
Padahal di usia tumbuh anak-anak sangat dibutuhkan energi-energi positif sehingga tidak mudah cemas, ketakutan, depresi, dan rendah diri. Sebab, jika mereka mengalami bullying, ke depannya akan terjadi trauma yang tentunya sangat dihindari tiap orang.
Jika para orangtua melihat perubahan suasana hati anak, jangan ragu mengevaluasi kesehatan mereka dan berikan dukungan kepada anak.
Berikut ada enam efek yang mungkin dialami anak yang menjadi sasaran cyberbullying.
Korban cyberbullying sering merasa sulit untuk merasa aman. Mereka merasa rentan dan tidak berdaya. Ini karena intimidasi dapat menyerang mereka ketika di rumah melalui media seperti komputer atau ponsel kapan saja.
Mereka mungkin tidak memiliki tempat di mana mereka dapat melarikan diri. Bagi seorang korban rasanya seperti intimidasi ada di mana-mana.
Karena cyberbullying terjadi di dunia maya, intimidasi online terasa permanen. Ketika cyberbullying terjadi, unggahan, pesan atau teks yang tidak menyenangkan dapat dibagikan dengan banyak orang.
Banyak orang yang mengetahui tentang intimidasi tersebut yang dapat menyebabkan perasaan penghinaan yang intens.
Menyimpan Dendam
Terkadang korban cyberbullying akan marah tentang apa yang terjadi pada mereka. Akibatnya, mereka merencanakan balas dendam dan melakukan pembasalan. Bagi sebagian anak mungkin akan memaafkan pelaku intimidasi daripada untuk melakukan balas dendam.
Baca tiga efek lainnya di sini.
Sumber: Fimela.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN